Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
HTI Press, Kota Bogor. Jelang Konferensi Islam dan Peradaban 1435 H, Lajnah Khusus Ulama (LKU) DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kota Bogor menyelenggarakan Workshop Ulama Sabtu-Ahad (10-11/5) yang lalu.
“Pengetahuan tentang fakta yang salah tidak akan mengubah apapun kecuali memahami bahwa fakta tersebut memang salah dan berbahaya,” ujar Pimpinan LKU Ahmad Nurhidayatullah.
“Namun itu tidak cukup untuk menggerakkan ke arah perubahan,” tambahnya.
Menurutnya diperlukan kesadaran yang mendalam tentang fakta yang salah dan fakta yang benar, lalu mengetahui secara pasti fakta yang berbahaya untuk kemudian mengubah kesadaran tersebut ke arah yang baik. Kesadaran tersebut akan muncul pada umat yang ingin berubah. Hal ini sejalan dengan Firman Allah SWT dalam QS Ar Rad ayat 11. “Tidak akan terjadi perubahan atas suatu umat, sampai perubahan tersebut dilakukan sendiri oleh umat tersebut,” tegas Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad mengungkapkan tentang buruknya sistem demokrasi yang mengusung kebebasan beraqidah, kebebasan berbicara, kebebasan berprilaku dan kebebasan kepemilikan. Kebebasan tersebut telah menghancurkan tatanan kehidupan bermasyarakat sehingga menjadi tidak beraturan. Diperlukan peran serta perjuangan para ulama untuk menata kembali masyarakat. Ulama sebagai Pewaris Nabi memiliki potensi untuk melakukan perubahan tersebut.
Pemateri pertama KH. Mustofa Ali Murtadho membahas pengertian dan perbedaan Darul Islam dan Darul Kufur berdasarkan pendapat ulama salaf dan hadits Nabi Muhammad saw. Pemaparan berlanjut pada metode mengubah Darul Kufur menjadi Darul Islam. “Hizbut Tahrir sangat memahami secara jernih tentang metode perubahan tersebut,” tegasnya.
Diskusi semakin hangat dengan hadirnya Pemateri Kedua Gus Jun yang memaparkan materi Khilafah Islamiyyah: Antara Kewajiban dan Janji Allah.
Di akhir acara yang berlangsung selama dua hari tersebut, seluruh peserta berkomitmen siap mengikuti kajian bersama Hizbut Tahrir serta siap menyukseskan Konferensi Islam Peradaban 1435 H Selasa (27/5) mendatang dengan mengajak turut serta para santri atau murid yang dibinanya. [] MI Kota Bogor
