Arab Saudi sedang mempertimbangkan sanksi perdagangan terhadap Belanda karena stiker yang dicetak oleh politisi sayap kanan Geert Wilders yang menampilkan slogan-slogan anti – Islam dengan warna-warna bendera Arab Saudi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Belanda mengungkapkan. Pemimpin Partai Kebebasan yang anti imigrasi Wilders berada di tempat pertama dengan partai Demokrat dalam jajak pendapat publik yang diterbitkan sebelum pemilihan Parlemen Eropa yang akan diselenggarakan di Belanda pada hari Kamis. Pernyataan anti – Islam itu telah membuat marah banyak orang dan dia telah hidup di bawah pengawalan selama 24 jam sejak dia menerima ancaman pembunuhan pada tahun 2004.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Belanda Friso Wijnen mengatakan, “Kami memiliki indikasi bahwa Arab Saudi sedang mempertimbangkan langkah-langkah sanksi karena penghinaan yang dibuat oleh Geert Wilders atas bendera dan agama [Islam].” Dia tidak memberikan rincian tentang apa langkah-langkah yang mungkin dilukan, namun mengatakan bahwa pemerintah Belanda sedang mencoba menghubungi Riyadh. Poster-poster itu muncul untuk pertama kalinya pada bulan Desember 2013.
“Kabinet Belanda mengambil jarak yang jauh dari penghinaan yang dilakukan Wilders terhadap bendera Saudi dan Agama Islam pada bulan Desember, ” tambah Wijnen. “Kabinet masih bersikap demikian.”
Reuters tidak bisa menghubungi pejabat pemerintah Saudi atau Kadin Saudi untuk memberikan komentar. Namun, surat kabar Al – Eqtisadiya mengutip sumber anonim pada hari Jumat yang mengatakan bahwa suatu pedoman akan didedarkan kepada semua pihak berwenang yang terkait untuk mengecualikan perusahaan-perusahaan Belanda untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek masa depan di Inggris dan menghentikan kunjungan timbal balik karena pernyataan anti – Islam itu.
Poster-poster Wilders dicetak dalam komentar hijau dan putih, mirip dengan bendera Saudi, dan menyinggung Islam, Nabi Muhammad dan Al Qur’an.
Pemerintah Belanda mengatakan bahwa perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai sekitar $ 5 milyar pada tahun 2010 dan Belanda merupakan salah satu investor terbesar di Arab Saudi. Investasi Belanda sebesar hampir 4 persen dari total investasi asing langsung pada tahun itu.
Selain perdagangan minyak dan gas, Belanda mengekspor berbagai produk dan teknologi untuk sektor pertanian, mesin, kimia dan petrokimia ke Arab Saudi.
Menanggapi berita tentang kemungkinan sanksi Saudi, Wilders mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Belanda “seharusnya memboikot negara itu sejak lama.” (Middle East Monitor, 18/5/2014)