Pemerintah Inggris rupanya mengidap sindrom paranoid (gila ketakutan) akut akan tegaknya khilafah di Suriah bila kaum Muslimin di berbagai penjuru dunia mendukung rakyat Suriah melawan diktator Bashar Assad. Makanya, rumah keluarga Abdullah Deghayes, warga Inggris yang (insya Allah) syahid di Suriah April lalu saat ini digerebek polisi.
Ayah Abdullah Abu Bakr Deghayes mengatakan kepada advokat para mujahid dan korban penculikan CAGE melalui telepon dari sebuah ruangan kecil di dalam rumahnya dan mengatakan dia dan keluarganya terpaksa tetap tinggal di dalam rumah sampai serangan itu berakhir.
Abu Bakr mengatakan serangan itu dimulai jam 7 pagi ini dan dia mengira hal ini akan berlangsung hingga malam hari. “Adalah sangat menjengkelkan dan membuat frustasi. Jika ada cara lain untuk menangani hal ini saya akan dengan senang hati melakukannya. Saya tidak bisa mengerti mengapa mereka memperlakukan keluarga saya demikian,” keluhnya.
Direktur Penelitian di CAGE Asim Qureshi mengatakan itu merupakan contoh lain dari kriminalisasi dari orang-orang yang terhubung dengan konflik Suriah dengan cara apapun, bahkan ketika tidak ada bukti tindakan kriminal. Meskipun keluarga sudah terbuka dan bersikap transparan dan mereka masih berkabung atas hilangnya anak yang amat dicintai.
“Keluarga Deghayes sekarang harus melalui cobaan berat dan menjadi target seperti seorang penjahat,” pungkasnya, Selasa (20/5) seperti dilansir situs www.cageuk.org.[]RZ/Joy