Keterangan Pers: Krisis BBM di Yaman Negeri Kaya?!!

Maktab I’lami
Wilayah
Yaman

No : H.T.Y 173                       Rabu, 15 Rajab 1435 H/14 Mei 2014 M

Keterangan Pers

Krisis BBM di Yaman Negeri Kaya?!!

 

 

Warga Yaman didera krisis politik, ekonomi, keamanan dan lainnya akibat tidak diterapkannya Islam dan tidak berhukum kepada Islam untuk menyelesaikan problem-problem Yaman. Pada waktu yang sama, para penguasa dan politisi Yaman mengambil solusi-solusi yang diimpor dan dipaksakan oleh Barat; solusi yang hanya mementingkan kepentingan-kepentingan Barat di bawah pertarungan internasional atas Yaman dan kekayaannya.

Yaman didera krisis BBM dimana pemeritah bertekad menaikkan harga BBM. Pemerintah merekayasa krisis-krisis dalam masalah BBM untuk mengkondisikan masyarakat agar menerima “obat beracun” yang dipaksakan Bank Dunia dan IMF. Bahkan sebagian jurnalis upahan menyebarkan di media,bahwa presiden Hadi telah memutuskan kenaikan harga BBM. Hal itu merupakan “test in the waters” untuk menyiapkan agar menerima keputusan itu. Presiden Hadi membantah kebenaran berita itu, padahal hal itu terjadi dengan isyarat darinya. Jika tidak niscaya jurnalis dan media itu akan dikenai beberapa sanksi khususnya pada kondisi sulit yang mendera negeri.

Kami menjelaskan secara singkat sebab-sebab krisis BBM di Yaman. Krisis tersebut tidak mungkin diselesaikan secara mendasar kecuali dengan Islam di bawah naungan daulah yang memelihara urusan masyarakat; bukan negara pemalak yang tidak memberi nilai kepada manusia yang telah diberikan oleh Penciptanya SWT.

 

Sebab utama krisis BBM itu adalah:

  1. Pertarungan internasional, khususnya Anglo-Amerika, atas kekayaan Yaman,khususnya minyak dan gas. Pertarungan itu dilakukan melalui alat-alat lokal diantara para politisi dan operator di Yaman. Sebelumnya para politisi telah menyatakan bahwa pertarungan tersebut adalah pertarungan atas minyak. Diantara politisi itu adalah Salim Shalih Muhammad, anggota dewan presidensial,dalam surat kabar the Middle East pada nomor 12820.
  2. Sistem kapitalisme tidak menganggap kekayaan sebagai milik umum, akan tetapi dianggap sebagai milik negara.Masyarakat dianggap sebagai konsumen dan dianggap tidak ikut memilikinya. Negara pun menjual BBM, bukannya mendistribusikan secara adil seperti yang diperintahkan Allah untuk produk olahan ini atau menjualnya dengan harga sesuai biaya produksinya saja,karena merupakan milik umum. Rasul saw bersabda:

«الناس شركاء في ثلاث الماء والكلأ والنار … »

“Manusia berserikat pada tiga jenis harta: air, padang dan api…”

 

  1. Rezim bersandar kepada harga BBM internasional menggunakan dolar. Rezim bukan bersandar dari perhitungan yang benar. Yaitu biaya produksi menggunakan mata uang lokal dan menjualnya sesuai biaya produksi menurut pasar lokal dan bukan menurut harga internasional; sebab minyak itu berasal dari Yaman dan instalasi kilang juga ada di Yaman.
  2. Rezim menambahkan pajak kendaraan per galon bensin. Hal itu menambah biaya transportasi BBM menggunakan tanker, sehingga menaikkan harganya per liter. Ini menyebabkan naiknya harga BBM atas masyarakat.
  3. Tidak ada instalasi kilang yang mencukupi untuk memenuhi pasar dalam negeri. Instalasi kilang Aden yang didirikan Inggris pada tahun 1953, sekarang mengalami kerusakan.Dahulu kilang ini mampu memproses 180.000 barel, tetapi sekarang hanya mampu memproses 80.000 barel saja. Proyek pembangunannya terhenti sejak bertahun-tahun lalu. Lalu siapa yang ada di belakang hal itu?!
  4. Instalasi kilang Ma’rib yang didirikan perusahaan Amerika Hunt untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, awalnya mampu memproses 10.000 barel, sekarang hanya bisa memproses 7.500 barel saja. Sementara rencana pengembangannya terhenti sejak bertahun-tahun lalu. Dan siapa yang ada di balik itu?!
  5. Tidak ada pembangunan instalasi kilang baru, dan gagalnya proyek instalasi kilang Ra’s Issa dan instalasi kilang Hadhramaut.
  6. Instalasi kilang Aden dan Ma’rib hanya mampu memenuhi 60 persen kebutuhan pasar. Sisanya diimpor dari luar. Hal itu menyebabkan keluarnya mata uang kuat ke luar negeri dan berperan dalam terpuruknya perekonomian. Jumlah impor ini tidak bisa dipenuhi oleh rezim berkuasa meski menerima harga pembelian dari masyarakat. Lalu ke mana perginya harta yang dibayarkan oleh masyarakat itu?!
  7. Tidak ada rencana ditribusi yang benar dan adanya permainan dari para pemilik stasiun distribusi BBM dengan adanya kolusi dengan rezim berkuasa. Padahal rezim berkuasa melihat kebocoran dan penjualan di pasar gelap dan di kota-kota utama bahkan boleh jadi di ibu kota!!
  8. Pelarian BBM ke luar negeri. Laporan Dewan Perwakilan mengatakan: “Mocha bisa mengkover bagian minyak disel setara lima provinsi, padahal tidak ada industri di pelabuhan Mocha.” Mocha adalah pelabuhan penyelundupan dengan pengetahuan semua pihak!!
  9. Perusahaan-perusahaan operator dalam eksplorasi dan produksi menggunakan jutaan liter minyak disel, padahal bisa menggunakan gas sebagai sumber energi alternatif. Misalnya, sektor 14 (perusahaan Canadian Nexen) di Maseelah mengkonsumsi 355 juta dolar minyak disel. Sektor 10 (perusahaan Total) membakar gas ke udara. Seandainya gas sektor 10 digunakan untuk bahan bakar sektor 14, maka hanya akan membutuhkan biaya proyek 50 juta dolar dan akan bisa mensuply 305 juta dolar. Pada waktu yang sama, bisa disediakan minyak disel untuk masyarakat?!
  10. Tidak adanya kewibawaan negara yang bisa mencegah berulangnya serangan ke pipa minyak dan pencegatan tanker oleh orang-orang berpengaruh baik para syaikh maupun yang lain. Akan tetapi, negara justru melakukan negosiasi dengan mereka dan memberi mereka harta yang justru mendorong masyarakat melakukan hal serupa.
  11. Negara melakukan privatisasi instalasi kilang dan derivatif minyak untuk lari dari tanggungjawab yang membuat pertarungan terus terjadi antar orang-orang berpengaruh yang melakukan konspirasi dengan perintah dari negara-negara yang sedang bertarung memperebutkan Yaman dan kekayaannya.

 

Inilah sebab-sebab terpenting penyebab krisis produk olahan minyak yang tidak akan terselesaikan dengan benar dan terdisribusikan secara adil sehingga memungkinkan setiap individu bisa memilikinya.Persoalan ini akan terselesaikan hanya dengan sistem Islam yang menentukan jenis kepemilikan, dan bagaimana memperoleh dan mendistribusikannya dengan cara yang bisa merealisasi kesejahteraan untuk masyarakat dan setiap individu. Solusi itu tidak akan bisa diterapkan dengan benar kecuali dengan daulah al-Khilafah ar-Rasyidah kedua yang kami serukan kepada Anda wahai penduduk Yaman untuk berjuang menegakkannya. Hizbut Tahrir telah mengadopsi proyek sempurna dan diantaranya solusi persoalan ekonomi semuanya. Hal itu termaktub dalam buku Sistem Ekonomi Islam, Muqadimah ad-Dustur dan lainnya. Maka berjuanglah bersama Hizbut Tahrir untuk mewujudkan kewajiban agung ini, untuk mengeluarkan Anda semua dari kesempitan dan kepahitan hidup yang Anda alami, padahal negeri Anda kaya dan mempunyai cadangan gas yang diestimasi 18 triliun kaki kubik!

﴿وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا

“Dan siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku maka baginya kehidupan yang sempit.” (TQS Thaha [20]: 124)

 

Maktab I’lami Hizbut Tahrir

Di wilayah Yaman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*