Lebih dari 30 ribu massa dari Hizbut Tahrir Indonesia menggelar aksi umat ganyang Israel di Jakarta pada Ahad pagi (4/01/2009). Aksi tersebut dilakukan dengan long march, dimulai dari Monas ke Bundaran HI, kemudian kembali ke depan Monas di Jalan Merdeka Barat. Setelah long march acara dilanjutkan dengan taarbligh akbar yang diisi orasi oleh sejumlah tokoh.
Massa yang melibatkan ibu-ibu dan anak-anak itu tampak semangat dan tak henti meneriakkan takbir dan yel-yel ganyang Israel. Tokoh yang hadir di antaranya KH Amurllah Ahmad (Ketua MUI), KH Fadholi El Muhir (Ketua FBR), Ust Fikri Bareno (Sekjen Al Ittihadiyah), Habib Ahmad (Pimpinan Ponpes Alkhairat Bekasi), KH Mahmud Yunus (PITI), Ahmad Daryoko (Ketua SP PLN), Ust Farid Wajdi (Ketua DPP HTI), Ust Harist Abu Ulya (Ketua DPP HTI) dan tokoh lainnya.
Sebelum acara orasi dimulai, sempat digelar teatrikal yang menggambarkan bagaimana kebiadaban tentara Zionis Israrel dalam membantai rakyat Gaza Palestina. Peperangan berlangsug tidak seimbang, karena tentara Zionis menggunakan senjata modern, sementara pejuang Palestina hanya menggunakan batu dan ketepel. Sementara para pemimpin negeri-negeri Islam dan Arab diam melihat kekejaman Israel itu sehingga akhirnya Allah menolong umat Islam dengan dipilihnya seorang Khalifah untuk memimpin umat Islam. Akhirnya Umat Islam pun meraih kemenangan dan berhasil mengusir Israel dari Palestina.
Dalam pres releasenya yang dibacakan Ustad Farid Wajdi, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan, tindakan brutal Israel ini jelas merupakan tindakan biadab, yang bukan hanya harus dikecam dan dikutuk dengan keras, tetapi juga harus dihadapi dan dilawan dengan kekuatan yang sama. Sesungguhnya gelombang protes tiada henti yang dilakukan oleh umat Islam diseluruh dunia menunjukkan, bahwa mereka sesungguhnya ingin melakukan itu, dan dengan izin Allah mereka mampu mengalahkan Israel, namun para penguasa merekalah yang justru menjadi penghalang. “Bukan hanya itu, para penguasa mereka jugalah yang telah menutup pintu perbatasan Palestina dengan negara mereka, sehingga anak-anak, kaum perempuan dan orang tua pun menjadi sasaran pembantaian brutal Israel,” ujar Farid Wajdi.
Terhadap serangan brutal itu, AS dan negara-negara Barat menurut HTI justru memaklumi tindakan Israel, padahal serangan brural ini nyata-nyata merupakan tindakan terorisme, dan melanggar HAM. Ini membuktikan, bahwa HAM hanyalah omong kosong, yang hanya diperuntukkan buat AS dan sekutunya, tapi tidak untuk warga Palestina dan umat Islam. Serangan biadab Israel itu juga menunjukkan bahwa *global war on terrorism* itu hanyalah kedok untuk memerangi Islam. Bila sungguh-sungguh ingin memerangi teroris, mengapa tindakan ini dibiarkan dan para pejabat Israel yang bertanggung jawab juga tidak disebut teroris?
Karena itu HTI menyerukan kepada penguasa negeri-negeri Muslim untuk segera mengerahkan kekuatan militernya untuk menghentikan kebiadaban Israel dan melindungi umat Islam di Palestina. Bila tidak, berarti para penguasa negeri-negeri Muslim telah mengkhianati Allah, Rasul dan orang-orang Mukmin, dengan membiarkan terjadinya pembantaian terhadap warga Palestina.
HTI juga menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk tidak sekedar mengecam kebiadaban Israel. Pemerintah Indonesia seharusnya mengirim Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Palestina tanpa menunggu instruksi dari PBB. Karena, PBB jelas tidak bisa diharapkan berpihak kepada umat Islam yang ditindas. Organisasi dunia ini terbukti lemah di hadapan Amerika Serikat dan sekutunya. PBB selama ini justru hanya dijadikan legitimasi kepentingan negara-negara penjajah seperti AS.
“Menyerukan kepada umat Islam untuk secara sungguh-sungguh berjuang demi tegaknya Khilafah, karena hanya Khilafahlah yang mampu menyatukan 1,4 milyar umat Islam di seluruh dunia dengan segenap potensi yang dimilikinya. Dengan kekuatan inilah, mereka akan memiliki kekuatan untuk melindungi diri, termasuk melawan kebiadaban seperti yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina sekarang ini. Khilafah akan memobilisasi tentara-tentara negeri-negeri Islam dan seluruh umat Islam dengan *jihad fi sabilillah*menghancurkan Israel dan negara-negara pendukungnya seperti AS dan sekutunya,” ujar Farid Wajdi.
Sementara itu hampir semua tokoh yang memberikan orasi menyampaikan bahwa hanya Khilafah yang memang akan menolong kaum Muslimin di Palestina, termasuk juga menerapkan Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan. Aksi HTI juga digelar di sejumlah daerah seperti Padang, Makasar, Surabaya dan kota besar lainnya di Indonesia dengan tema yang sama. (Eramuslim.com, 05/01/09)
Allahu Akbar!!
Jihad yukk…
Semua tahu bahwa mengharap pembelaan dari PBB adalah ibarat mengharap kebaikan dari syaithonirrajim. Begitupun mengharap kepada negara bangsa yang kini sedang dimiliki ummat Islam, bagaikan pungguk merindukan bulan. Paling banter para pemimpin muslim mengaku prihatin dan mengutuk. Percayalah bahwa kutukan kalian ndak manjur, karena kalian bukan penyihir. Kalian adalah pemegang otoritas
pasukan tentara dengan segala kekuatannya. Kalian adalah pemegang
otoritas kebijakan dengan segala resikonya. Tetapi kekuatan itu akan menjadi besar dan hebat jika dibarengi dengan penbiayaan yang besar dan cukup persatuan seluruh umat islam di dunia,dan penguasaan terhadap semua potensi alam berupa migas dan sumber energi yang lain. Dan hal ini hanya mungkin terjadi jika ummat ini dipersatukan dalam stu negara setangguh khilafah Islam. Maka harapan itu hanya ada pada khilafah Islam. Ayo HTI pintarkan semuanya agar mau memperjuangkan tegaknya khilfah islam.
May khilafah rise soon.amin..