HTI Press, Magelang. Seruan “Indonesia Milik Allah” menggema di Lembah Tidar Kota Magelang pada Ahad (1/6). Dua ribuan massa Hizbut Tahrir penuhi Gedung Tri Bhakti, tempat pelaksanaan Konferensi Islam dan Peradaban 1435 H yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir DPD II Magelang.
Suasana ramai penuh semangat, sudah mulai terasa sejak 2 jam sebelum acara dimulai. Ketika, pintu masuk dibuka, para peserta yang berdatangan dari Magelang, Temanggung, Wonosobo, Kebumen, dan Purworejo langsung disambut dengan lantunan hadroh “Cinta Rosul”. Tidak sampai di situ, suasana semakin menggelora tatkala diputar theme song Konferensi Islam dan Peradaban “Nasyid Indonesia Milik Allah”. Seluruh peserta baik rijal maupun nisa’ tampak semangat mengibarkan liwa’ roya’.
Tampil sebagai pembicara pertama, yakni Nasiruddin Syukur. Beliau menyampaikan materi “Demokrasi dari Korporasi, Oleh Korporasi, dan Untuk Korporasi”. Audien tampak khidmat memperhatikan dengan seksama penyampaian materi tentang kerusakan demokrasi ini.
Acara pun dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua oleh Rasyid Supriyadi. Materi Sistem Ekonomi Liberal, Sistem Rusak, Menghasilkan Kerusakan dan Kesengsaraan ini pun semakin memahamkan para peserta tentang bobroknya kapitalisme. Tayangan dokusinema yang mengiringi penyampaian materi menjadikan materi yang sejatinya cukup berat, menjadi mudah dipahami oleh orang awam sekalipun. Hal ini terlihat, dari beberapa komentar peserta baik ulama, mahasiswa, pelajar maupun peserta lainnya dari berbagai bidang. Para peserta mengatakan, “Memang betul apa yang disampaikan oleh Hizbut Tahrir. Indonesia ini milik Allah, tapi kenapa tidak diatur dengan aturan Allah.”
Hadir sebagai pembicara ketiga, yakni Alumni SMA N 1 Magelang, Prof Fahmi Amhar yang menyampaikan pidato politik DPP Hizbut Tahrir Indonesia. Dalam pidatonya, Prof. Fahmi, sapaan akrab beliau, menekankan tentang wajibnya berjuang menegakkan syariat dalam bingkai khilafah. Sekalipun itu adalah perjuangan yang berat dan banyak dari masyarakat yang kurang simpatik dengan ide ini, tetapi ini adalah janji Allah, dan khilafah pasti akan kembali sebagaimana sabda Rasul bahwa “Akan tegak kembali Khilafah ‘ala min haji nubuwah”.
Acara pun diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Yasin Na’im, diikuti oleh semua hadirin dengan penuh penghayatan.[]MI HTI Magelang