Perdana Menteri India yang baru Narendra Modi telah meminta teman sejawatnya dari Pakistan untuk mencegah kaum militan menggunakan negaranya untuk menyerang India, menyusul pembicaraan bilateral di New Delhi. Modi mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dan para pemimpin regional lainnya yang menghadiri upacara pengambilan sumpah hari Senin termasuk Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapakse. Perdana Menteri India yang baru mengungkapkan kekhawatiran jelas New Delhi atas aksi terorisme dan menekankan perlunya bagi Pakistan untuk bertindak melawan para pelaku serangan Mumbai tahun 2008 di mana 166 orang tewas. “PM menggarisbawahi keprihatinan kami berkaitan dengan terorisme, ” kata Menlu IndiaSujatha Singh kepada para wartawan setelah pertemuan. “Kami ingin hubungan yang damai dan bersahabat dengan Pakistan. Namun, untuk melanjuutkan hubungan tersebut, adalah penting bahwa teror dan kekerasan harus diakhiri.” Juga disampaikan bahwa Pakistan harus mematuhi komitmennya untuk mencegah wilayahnya dan wilayah yang berada di bawah kekuaasaanya. Untuk digunakan melancarkan serangan teror di India ” [Sumber: Australia News Network] Komentar:
Sementara Modi meminta Nawaz Sharif untuk mencegahkaum Jihadis untuk membantu membebaskan Kashmir dan kaum Muslim lainnya dari pemerintahan Hindu yang kejam, Sharif tetap diam terhadap tetesan darah yang dilakukan Modi di masa lalu. Lebih buruk lagi, Sharif tidak melihat ada yang salah atas tangan Sang Pembantai Gujarat itu pada upacara pelantikannya. Dengan para pemimpin yang tidak kompeten seperti Sharif dan Jendral Raheel yang berulang kali gagal mengenali musuh-musuh Islam, apa yang menjadi harapan bagi rakyat Pakistan ?
Hanya di bawah Khilafahlah kaum Muslim Pakistan tidak hanya bisa membebaskan diri dari penindasan kekuasaan kolonialis, tetapi juga dapat membebaskan umat Islam dari kekuasaan Hindu di India.