HTI Press, Luwuk Banggai. Gema Syariah dan Khilafah kembali membahana di kota Luwuk Banggai dalam acara Konferensi Islam dan Peradaban 1435 H yang diselenggarakan oleh DPD II HTI Banggai pada hari selasa tanggal 27 Mei 2014 di Gedung Nasional Luwuk yang dihadiri tidak kurang dari 250 orang.
Hadir Sebagai pembicara: Sardi Aras (DPD I Sulteng), Mukhtar Luthfi (HTI Banggai) dan Arim Nasim (DPP HTI). Acara yang dipandu Arif Rahman Mile tersebut berlangsung semangat, walau sedikit terganggu dengan padamnya listrik, sehingga memaksa panitia mengubah susunan acara.
Dalam sambutannya, ketua DPD II HTI Kab. Banggai Moh. Muhaimin, S.S, menyampaikan maksud diadakan acara Konferensi dan fakta penjajahan dan penjarahan SDA di Indonesia, termasuk di Kab. Banggai. Penyebab Penjajahan dan penjarahan itu karena dua hal, yakni : sistem pemerintahan yang demokrasi dan sistem ekonominya kapitalisme.
Ketua DPD I HTI Sulawesi Tengah, Sardi Aras selaku pembicara I dengan suara yang lantang dan tegas mengungkap kerusakan demokrasi sistem sampah yang penuh dengan ilusi dan kebohongan. Dengan mengungkap fakta bahwa demokrasi bukanlah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat tapi yang tepat adalah dari korporasi, oleh korporasi dan untuk korporasi. Beliaupun menegaskan bahwa demokrasi adalah sistem yang mahal dan rusak yang melahirkan para penguasa yang korup dan menjadikan rakyat miskin yang hanya memperkaya para penguasa dan korporat. Sedangkan Pembicara II Mukhtar Luthfi beliau membongkar kerusakan sistem ekonomi liberal yang merupakan biang kerok atas kerusakan dan kesengsaraan negeri yang kaya akan sumberdaya alam ini.
Adapun Arim Nasim (DPP HTI) dalam pidato politik Hizbut Tahrir Indonesia mengungkapkan fakta kekayaan alam LNG yang berada di Kab. Banggai yang hanya menguntungkan pihak asing. Beliau melanjutkan bahwa gas tersebut hanya diekspor ke luar negeri, pemerintah mengabaikan kepentingan rakyat buktinya PLN yang merupakan BUMN harus membeli dengan harga mahal untuk mendapatkan gas padahal Indonesia negara penghasil gas yang kaya. Seyogyanya tarif listrik harus murah karena kita penghasil minyak dan gas. Dengan fakta tersebut beliau mengajak umat untuk mencampakkan demokrasi dan sistem ekonomi liberal sembari bersama-sama Hizbut Tahrir dalam berjuang menegakkan kembali khilafah ala minhaj nubuwwah.
Para hadirin menjadi terhenyuh, ketika mengamini doa yang dibacakan oleh Abd. Hamidi, Acara diakhiri dengan jabat tangan dan foto bersama.[] MI HTI Luwuk Banggai