Solusi terhadap problematika kita ini bukannya tidak ada, dan bukan pula teori yang mustahil diterapkan. Akan tetapi, solusi itu tertulis dalam Kitabullah (Al-Qur’an) dan dalam sunnah Rasul-Nya saw, serta berdasarkan ijma’ shahabat ridhwanullāh ‘alaihim (semoga Allah meridhai mereka semua).
Solusi ini adalah hukum-hukum syariah yang akan menerangi kegelapan. Bahkan berabad-abad lamanya kaum Muslim berjalan di atasnya, sehingga mereka menjadi negara nomor wahid di dunia, yang menyebarkan kebaikan tidak hanya dalam batas-batas negaranya, melainkan juga di seluruh dunia.
Tidakkah salah seorang dari kalian kemudian bertanya-tanya: Mengapa ketika beberapa kaum perempaun yang ditahan Raja Sindh menjerit minta pertolongan, yang kemudian jeritan mereka direspon oleh Muhammad bin Qasim, dan mengirim tentara kaum Muslim dengan mandat dari Khalifah, sehingga hal itu menggoncang tahta Raja Sindh, dan membebaskan para perempuan yang ditahan, lalu menaklukkan Sindh dan India, serta menyinari negeri itu dengan Islam. Mengapa jeritan permintaan itu direspon dengan mengirim tentara yang membebaskan mereka, dan menaklukkan negeri itu dengan cahaya Islam. Sementara hari ini jeritan kaum perempuan, anak-anak, dan orang-orang tua di Myanmar Burma, yang sepelemparan batu jaraknya dari Bangladesh, tapi tidak seorangpun yang merespon jeritan itu?!
Kemudian tidakkah salah seorang dari kalian yang bertanya-tanya: Mengapa jeritan seorang perempuan yang dizalimi orang Romawi, yang memanggil “Wahai Mu’tashim”, hingga jeritan itu sampai didengar Khalifah, yang kemudian Khalifah meminpin sendiri tentara untuk memberi pelajaran atas orang yang berani menzalimi perempuan itu, lalu menaklukkan Amuriyah dekat Ankara sekarang, padahal ia termasuk di antara kota-kota kekuasaan Romawi yang paling dijaga dan dilindungi.
Mengapa jeritan tersebut menggerakkan tentara. Sementara hari ini jeritan demi jeritan dari orang-orang tua, perempuan dan anak-anak di Afrika Tengah, yang jaraknya dari Sudan hanya sepelemparan batu, namun tidak ada respon terhadap jeritan itu, serta tidak ada tentara yang bergerak untuk menyelamatkan mereka?
Mengapa wahai kaum Muslim? Bukankah itu karena Khalifah yang di belakangnya orang-orang berperang, yang kepadanya orang-orang berlindung, dan yang mengurus semua urusan umat, bahwa Khalifah ini tidak ada di dunia sekarang? Bukankah ini masalahnya?
Kutipan pidato Al-Alim Al-Jalil Atha’ bin Khalil Abu Rasytah, Amir Hizbut Tahrir
Pada pembukaan konferensi “Thauqun Nājah – Sudan”
https://www.facebook.com/Ata.abualrashtah/posts/287864354714982
إنها أحكام شرعية تنير الظلام، سار عليها المسلمون قروناً فكانوا الدولة الأولى في العالم، تنشر الخير ليس في ربوعها فحسب، بل في ربوع العالم…
أفلا يتساءل أحدكم بعد ذلك: لماذا تستغيث بضع نسوة يأسرهن ملك السند فيجيب محمد بن القاسم استغاثتهن، وينطلق بجيش المسلمين بأمر الخليفة، فيؤزّ عرش ملك السند ويفك أسرهن ويفتح السند والهند ويضيء بالإسلام تلك البلاد، لماذا تلك الاستغاثة يُستجاب لها بجيش يفك أسرهن ويفتح تلك البلاد بنور الإسلام، واليوم تستغيث النساء والأطفال والشيوخ في ميانمار بورما وهي على مرمى حجر من بنغلادش فلا يستجيب لتلك الاستغاثات أحد؟!
ثم ألا يتساءل أحدكم لماذا كانت صيحة امرأة ظلمها رومي فتنادي وامعتصماه، فتصل مسامع الخليفة، فيقود جيشاً ينتقم لها ممن ظلمها، ويفتح عمورية قرب أنقرة اليوم، وكانت من أمنع وأحصن مدن الروم…
لماذا هذه الصيحة تحرك جيشاً، واليوم صيحات وصيحات من شيوخ ونساء وأطفال في أفريقيا الوسطى وهي على مرمى حجر من السودان، ولكن دون استجابة للصيحات ودون جيش يتحرك لإنقاذهم؟!
لماذا أيها المسلمون؟ أليس ذلك لأن الخليفة الذي يُقاتل من ورائه ويُتقى به ويرعى شئون الأمة، هذا الخليفة غير موجود؟
أليس الأمر هكذا؟
من كلمة العالم الجليل عطاء بن خليل أبو الرشتة أمير حزب التحرير
بمناسبة افتتاح مؤتمر “طوق النجاة – السودان ”
https://www.facebook.com/Ata.