Barack Obama mengatakan penyesalan terbesar pada saat dia menjadi presiden adaalh ketidakmampuan untuk mengurangi tingkat yang luar biasa dari kekerasan dengan senjata api di Amerika Serikat. Obama menambahkan bahwa fenomena ini cukup menakutkan baginya.
“Frustrasi terbesar saya sejauh ini adalah fakta bahwa masyarakat belum bersedia untuk mengambil beberapa langkah dasar untuk menjauhkan senjata dari tangan orang-orang yang dapat melakukan kerusakan luar biasa,” ungkap Obama pada hari Selasa di Gedung Putih, demikian pemberitaan Press TV.
“Kami satu-satunya negara maju di bumi di mana hal ini terjadi dan itu terjadi sekarang seminggu sekali, dan menjadi pembahasan tiap hari. Tidak ada tempat lain seperti ini,” katanya, beberapa jam setelah terjadi peristiwa penembakan terbaru oleh pria bersenjata dan menewaskan seorang mahasiswa di sebuah SMA di Oregon.
Setelah peristiwa penembakan Sandy Hook tahun 2012, Obama mengusulkan reformasi kepemilikan senjata api, pengetatan kepemilikan senjata api dan larangan peredaran majalah yang mengulas senjata api, tetapi National Rifle Association dan wakil rakyat di Kongres menentang keras langkah ini.
Pada tanggal 14 Desember 2012, dua puluh anak-anak dan enam orang dewasa ditembak oleh seorang pria bersenjata, yang kemudian bunuh diri, di Sekolah Dasar Sandy Hook di kota Newtown di negara bagian Connecticut. Obama mengatakan dia “terkejut” bahwa tidak ada yang dilakukan untuk pencegahan setelah tragedi penembakan mengerikan itu terjadi.
Setiap tahun, lebih dari 30.000 orang menjadi korban penembakan di Amerika Serikat. Rata-rata 87 orang mati dan 183 terluka karena penggunaan senjata api setiap hari, menurut Crime Lab and Centers for Disease Control di University of Chicago.
Sekitar 4,5 juta senjata api dijual setiap tahun di Amerika Serikat dengan total beredarnya uang dalam bisnis senjata ini mencapai 2-3 miliar dolar.
Komentar :
Ini adalah tanda-tanda dari masyarakat yang sakit bentukan Kapitalisme, bukan masyarakat yang sehat. Masyarakat hampir kehilangan kepercayaan pada sistem yang ada. Pencetakan uang yang terus-menerus, inflasi, harga makanan dan energi terus meroket, sementara pendapatan orang-orang tidak naik, kurangnya pekerjaan, pengangguran yang tinggi, khususnya di antara kaum muda adalah sangat buruk di Eropa, Inggris, Amerika Utara.
Rangkaian penembakan ini menunjukkan, kekerasaan bukan hanya monopoli tentara negara Amerika yang melakukan pembantaian terhadap rakyat sipil di Irak dan Afghanistan-Pakistan. Kekerasan negara yang secara brutal melakukan pembunuhan terhadap warga negara lain, sedikit banyak menjadi ‘teladan’ dan menginspirasi rakyat Amerika yang demikian gampang membunuh manusia. Inilah ciri masyarakat sakit kapitalisme