Sambut Ramadhan, HTI Deli Serdang Konvoi

Hiya lillah…hiya lillah, inil hukmu ila lillah; Hiya lillah…hiya lillah, Indonesia Milik Alloh.

Laa ilaha ilallah, Muhammad Rasulullah; Laa ilaha ilallah, al-Khilafah wa’dullah

Al-Ummah turid tathbiq Syar’illah; Al-Ummah turid Khilafah min jadid

Marhaban…Marhaban; Syahru Ramadhan

Yel-yel tersebut memecah suasana ahad pagi (22/06/2014) kota Lubuk Pakam, ibukota kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara. Tepat pada pukul 08.00 wib, telah berkumpul seribu orang di Lapangan Segitiga Lubuk Pakam, mengikuti acara tarhib Ramadhan 1435 H yang diselenggarakan oleh DPD-II HTI Deli Serdang.

Peserta berasal dari berbagai daerah disekitaran Lubuk Pakam, bahkan juga diikuti oleh peserta dari kabupaten tetangga Serdang Bedagai. Peserta menghadiri acara tarhib dengan mengendarai sepeda motor, mobil, becak, odong-odong dan angkot yang lengkap dengan berbagai atribut aksi. Acara berbentuk konvoi kendaraan, yang bergerak dari Lapangan Segitiga Lubuk Pakam menuju Masjid al-Jihad Desa Sena, dilanjutkan dengan orasi di pelataran Masjid al-Jihad Desa Sena.

Orasi pertama disampaikan oleh Ustadz Shidiq Lubis, ST dengan tema “Ramadhan Bulan Perjuangan”. Beliau menyampaikan bahwasnya dalam sejarah Islam, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan perjuangan, dimana banyak sekali kemenangan jihad terwujud pada bulan Ramadhan, seperti perang Badar (2 H) dan Fathul Makah (8 H) pada masa Rasulullah, atau perang Qadisiyah (15 H) pada masa Khalifah Umar bin Khatab, maupun penaklukan Andalusia (92 H) oleh Thariq bin Ziyad, penaklukkan Amuriyah (223 H) oleh Khalifah al-Mu’tasim Billah, perang melawan pasukan Mongol (658 H) di ‘Ain Jalut oleh Saifuddin Qutus, maupun pembebasan Bosnia Herzegovina (791 H).

Dan masih banyak lagi daftar jihad, perjuangan dan kemenangan yang diperoleh kaum Muslimin di bulan Ramadhan. Beliau juga menegaskan, bahwa tinta emas kemenangan jihad yang dilakukan oleh kaum muslimin terdahulu pada bulan Ramadhan, harusnya menjadikan kita kaum muslimin saat ini terus bersemangat melakukan perjuangan melawan hegemoni sistem kufur Kapitalisme, dan bersungguh-sungguh pula dalam usaha memperjuangkan tegaknya Khilafah.

Orasi kedua disampaikan oleh Ustadz Fadli, S.Pd dengan tema “Ramadhan Momen Penegakan Khilafah”. Dalam orasinya beliau menyampaikan, perbedaan suasana Ramadhan ketika dahulu Khilafah masih ada dan ketika kini Khilafah tiada. Bila dahulu kaum muslimin bersatu, berbahagia, serta bersemangat berjihad di bulan Ramadhan bersama Khalifah, saat ini ketika Khilafah tiada Ramadhan terasa hampa, dimana kita bisa melihat banyaknya perpecahan di tubuh umat Islam termasuk saat penentuan awal dan akhir bulan ramadhan, belum lagi saat ini masih banyak negeri-negri Islam dan kaum muslimin yang terjajah, mereka kehilangan harta, nyawa dan kehormatannya di bulan Ramadhan yang mulia karena ketiadaan Khilafah sebagai pelindung.

Maka beliau menyerukan agar kaum muslimin menjadikan Ramadhan sebagai momen penegakan Khilafah, yang akan membebaskan dan melindungi mereka dari kehinaan-kehinaan diakibatkan ketiadaan Khilafah.

Terakhir setelah orasi, acara dilanjutkan dengan pembacaan rilis resmi HTI terkait ramadhan 1435 H oleh Ustadz Nawiruddin, yang berisi seruan kepada kaum muslimin keseluruhan agar dapat menjalankan puasa Ramadhan kelak dengan khusyu’, serta terus ber-muraqabah kepada Alloh dengan ikut dalam perjuangan penerapan Syariah dan penegakan Khilafah.

Selain itu HTI juga menyerukan kepada penguasa beserta aparat keamanan, agar terus menjaga kondusifitas serta stabilitas menjelang, saat, serta sesudah bulan Ramadhan dengan menutup semua potensi maksiat, bukan hanya sementara waktu saat Ramadhan saja akan tetapi harus secara permanen, sebagi wujud keimanan kita kepada Alloh SWT. Agenda tarhib Ramadhan 1435 H sempat mengalami insiden kebakaran odong-odong, namun acara tetap berjalan lancar dan sukses hingga selesai. Wallahua’lam. [Abu Zahid]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*