Venezuela adalah negara pertama yang memberlakukan kebijakan ini. CARACAS — Presiden Venezuela, Hugo Chavez, memerintahkan pengusiran Duta Besar (dubes) Israel, Shlomo Cohen. Pengusiran itu merupakan protes Venezuela atas aksi negara Yahudi itu menyerang Jalur Gaza dan menyebabkan banyak warga sipil meninggal dunia.
”Tentara Israel pengecut menyerang banyak orang tidak bersalah dan mereka mengklaim tengah membela warganya,” katanya, Rabu (7/1). Sebelum pengumuman pengusiran dubes Israel, Chave menyatakan, ”Sampai seberapa jauh barbarisme ini berlangsung? Presiden Israel harus diajukan ke mahkamah internasional bersama Presiden Amerika Serikat, jika memang dunia punya nurani.”
Menurut Menteri Luar Negeri Venezuela, Nicolas Maduro, tragedi serangan Israel jelas menyengsarakan warga Palestina. Karena itu, warga Venezuela berempati dan berbagi rasa atas kesedihan yang tengah dialami ribuan warga Palestina korban kejahatan Israel. Bahkan, pemerintah Venezuela tidak akan berhenti berusaha sehingga pelaku tindak kejahatan kriminal tersebut dihukum seberat mungkin. Berdasarkan pertimbangan tersebut, pemerintah Venezuela memutuskan pemulangan Dubes Israel ke negara asal beserta sejumlah staf lainnya.
Chavez juga menyebut serangan Israel sebagai aksi pembantaian atau genosida terhadap warga Palestina. Ia juga mengajak berbagai warga Yahudi di dunia berani menentang tindak kejahatan pemerintah Israel tersebut. Bahkan, langkah serangan Israel dinilai akan mempersulit negara itu menawarkan perspektif damai yang dibutuhkan warganya dan berorientasi jangka panjang.
”Saya mengajak warga Israel untuk berani menentang dan meminta pemerintah mereka menaruh tangan di hati dan lihat (korban) anak-anak Palestina. Saya juga mengajak warga dunia menghentikan kegilaan ini,” katanya.Untuk menghentikan aksi serangan Israel, menurut Maduro, Venezuela telah bergabung bersama sejumlah negara lain. Mereka menuntut dewan keamanan PBB menerapkan langkah darurat diperlukan untuk menghentikan invasi Israel tersebut.
Menteri Dalam Negeri dan Kehakiman Venezuela, Tarek El Aissami, menilai langkah pemerintahnya sebagai revolusi bersejarah. Hal itu bertujuan untuk mendukung negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
”Revolusi kami adalah revolusi untuk Palestina yang bebas merdeka,” ujarnya.
Pemimpin komunitas Yahudi Abraham Levy menyesalkan langkah pemerintah Venezuela mengusir dubes Israel. Langkah itu dinilai berpihak pada grup teroris dan mengabaikan perspektif Israel. ”Saya sangat menyesalkan keputusan yang dibuat pemerintah yang memangkas hubungan dan tradisi persahabatan yang telah dibangun cukup lama antara warga Israel dan Venezuela,” kata Presiden Asosiasi Konfederasi Warga Israel Venezuela ini.
Hingga kini, Chavez merupakan salah satu presiden yang cukup kritis atas berbagai kebijakan Israel di Timur Tengah dan menjadi pendukung Palestina dalam konflik paling panas di dunia itu. Saat konflik Israel dan Lebanon terjadi pada 2006, Chavez juga menarik dubesnya dari Israel dan menyebut serangan bom Israel sebagai tragedi holocaust baru atas warga Lebanon.
Langkah pengusiran ini merupakan aksi diplomatik pertama yang diambil sebuah negara dalam memprotes kekerasan Israel. Sejak 27 Desember 2008, serangan darat dan udara tentara Israel telah menewaskan lebih dari 670 korban di pihak Palestina.
Mauritania yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sejak 1999, telah menarik dubesnya dari Israel, Senin lalu. Sedangkan Yordania dan Mesir yang juga memiliki hubungan diplomatik dengan negara Zionis itu sebatas memanggil dubes Israel dan menyampaikan protes mereka. Namun kedua negara Arab itu menolak tuntutan rakyatnya untuk mengusir dubes Israel.
Sementara Mark Regev, juru bicara Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, merasa yakin bahwa negara lain tidak akan ada yang mengikuti langkah Venezuela, meski di Timur Tengah sekali pun.”Menurut saya, bahkan di negara Muslim dan Arab pun masih ada pemahaman atas apa yang harus dilakukan Israel di sini (Gaza),” ujarnya. Hingga tadi malam dilaporkan, Israel pun berancang-ancang untuk menarik staf diplomatiknya setingkat kuasa usaha di Venezuela, sebagai aksi balasan. (Republika, Kamis, 8 Januari 2009)
Penguasa non Muslim saja berani bersikap tegas atas kebrutalan Israel, sehingga tak tanggung-tanggung mengusir dubes Israel. Bagaimana bisa negara non Muslim melakukan sikap seperti itu, sementara para penguasa negeri Muslim malah memilih diam, atau paling tidak sebatas mengecam? Bukankah mereka telah diserukan oleh Allah Swt, yang berfirman, “Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan.” (TQS. Al-Anfal [8]: 72).
sesama orang kafir aja tidak berteman
gmn para pemimpin dunia islam niy?
kirimkan tentara muslim. biarkan kami berjihad..
Penguasa2 dunia islam ini bisa dikatakan imannya lebih rendah dari Chavez
Sungguh ironis jika para penguasa negeri muslim tidak bersikap tegas terhadap Israel. Kepengecutan mereka telah membawa petaka bagi segenap kaum muslimin di seluruh dunia.
Wahai para penguasa negeri-2 Arab !
Pembantaian di Palestina oleh Zionis USA-ISRAEL dan diamnya kalian telah menunjukkan bhw kalian para penguasa SAUDI ARABIA, MESIR, YORDAN, dsb. adalah pengkhianat umat Islam.
Kalian lebih takut & lebih patuh kepada kaum Zionis USA-ISRAEL daripada kepada ALLAH !
Selama ini kalian lebih suka menggunakan kekuasaan & tentara kalian utk menindas rakyat kalian sendiri.
Kalian telah membuktikan diri kalian sebagai ‘anjing-2’ dari poros setan kaum Zionis USA-ISRAEL.
Semoga ALLAH menenggelamkan kalian ke dasar NERAKA JAHANNAM bersama orang-2 MUNAFIK.
“Ya ALLAH, tenggelamkanlah para penguasa Arab & tentara-2 mereka (Saudi, Mesir, Yordan, dsb.) ke jurang JAHANNAM sebagaimana Fir’aun dan bala tentaranya ditenggelamkan ke Laut Merah. Kami bersaksi di hadapan-Mu bahwa mereka adalah pengkhianat Islam &
umat Islam… AMIIN YA ROBBAL ‘ALAMIIN !”
SEMOGA HOSNI MOBARAK DARI MESIR, RAJA ABDULLAH DARI SAUDI, DAN RAJA ABDULLAH DARI YORDAN SERTA ORANG-2 YANG SEPERTI MEREKA MEMBUSUK DI JURANG JAHANNAM SELAMANYA… !
DAN SEMOGA ALLAH MERAHMATI ORANG-2 SPT HUGO CHAVEZ…
Para penguasa muslim yang menjadi antek-antek yahudi dan AS telah menunjukkan sikap diamnya sebagai suatu sikap “banci”!!!!!, karena lebih takut terhadap orang kafir dari pada takut kepada Allah dan RasulNya. Padahal Allah telah mewajibkan mereka untuk menolong kaum muslim palestina. Mudah-mudahan langkah Venezuela paling tidak diikuti oleh negara-negara lain khususnya negeri2 Islam, untuk memutuskan hubungan dengan Israel. lebih bagus lagi Venezuela juag mengirimkan tentaranya!!!!! Allahu Akbar!!
Asww…
Bagaimana nih dengan negara yang mayoritasnya Muslim?…apa sudah frustasi karena ekonominya sudah disetir barat (Yahudi)?…Venezuela saja yang bukan Muslim berani bersikap, tegaslah wahai pemimpin Muslim diseluruh dunia!…ketegasan sikap adalah cerminan sebuah bangsa jangan cuma jadi good dog…
Wslam…
Salut dengan presiden Hugo Chavez. Selama ini dia memang sangat vokal menentang AS dan kroni2nya. Para pemimpin Arab benar2 orang2 yg menyedihkan, bikin malu rakyatnya.
Bagaimana bisa negara non Muslim melakukan sikap seperti itu, sementara para penguasa negeri Muslim malah memilih diam, atau paling tidak sebatas mengecam? karena penguasa negeri muslim sekarang bisa timbul karena memang kejiwaan dirinya bermasalah, namun lebih banyak timbul karena tekanan lingkungan rakyat yang busuk serta sistem yang busuk. Lingkungan rakyat yang sekular, materialistis, dan hedonis cenderung menghasilkan Penguasa negeri muslim berwawasan pendek, hanya memikirkan diri sendiri atau kelompoknya atau negaranya saja. Mereka melihat dunia ini sebagai lahan bisnis dan tempat hiburan . Akibatnya, mereka hanya untuk mencari keamanan, keuntungan materi dan kesenangan jiwa pribadi.
Terbukti bahwa para pemimpin dunia adalah penegecut …
Sangat memalukan…..