Meski ada sedikit pertarungan ideologis Islam versus sekuler di akar rumput kedua kubu, namun Pakar Hukum Tata Negara Prof Dr Asep Warlan Yusuf, SH, MH menilai kedua capres sama sekulernya dengan presiden RI sebelumnya. “Kalau dilihat dari figur-figurnya, ya sama saja seperti juga yang lalu-lalu,” ungkapnya seperti dilansir tabloid Media Umat Edisi 130: Pandangan Prabowo dan Jokowi terhadap Islam, Jum’at (20 Juni-3 Juli).
Tim Ahli Hukum pada Kementerian Lingkungan Hidup memang melihat dalam kampanye sekarang ini tim sukses Prabowo-Hatta menjadikan Islam sebagai isu strategis mereka. Sedangkan Jokowi-JK kan tidak. Namun ia ragu pasangan Prabowo-Hatta bila menang akan menerapkan syariah Islam.
“Karena tidak ada pernyataan eksplisit maupun implisit yang mengarah ke syariah Islam. Tidak ada juga rekam jejak di ketentaraan yang menunjukkan Prabowo mendukung syariah Islam. Sekarang pun kelihatannya masih sangat netral dan umum,” beber Dosen pada Diklatpim Departemen Dalam Negeri.
Wakil Ketua Asosiasi Pengajar HTN/HAN se Jawa Barat juga mengaku belum bisa melihat titik terdekat yang bisa diambil pegangan bahwa Prabowo-Hatta atau pun Jokowi-JK sudah mulai berkomitmen ke arah yang disebut sebagai akan menjalankan syariah Islam dalam berbagai bentuknya, caranya dan substansinya.
Bila dilihat dari rekam jejaknya di pemerintahan, parpol Islam pun tidak bisa diharapkan akan mendorong capres-cawapres yang diusungnya untuk menerapkan syariat Islam. “Iya, betul. Tidak ada. Saya tahu persis memang tidak ada itu baik dari PKS atau dari PPP yang lantang menyatakan hal demikian. Jangankan lantang, bisik-bisik pun tidak ada. Betul, saya setuju dengan Pak Ryaas,” ungkap Fasilitator Peningkatan Kapasitas Fungsi dan Peran DPR se Indonesia- Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Sebelumnya, pada Media Umat edisi 129: Prabowo atau Jokowi?, Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Prof Dr Ryaas Rasyid menyatakan tidak pernah sekali pun dalam setiap sidang kabinet, menteri-menteri dari parpol Islam dan berbasis massa Islam mengusulkan atau menyinggung syariah Islam.[] Joko Prasetyo