Hizbut Tahrir mengeluarkan buletin (publikasi) tentang situasi terkini di Irak melalui situs resmi Kantor Informasi Hizbut Tahrir, dan situs resmi Amir Hizbut Tahrir Atha’ bin Khalil Abu Rasytah, yang isinya membongkar tentang rencana internasional untuk memecah Irak.
*** *** ***
Hizbut Tahrir pelopor partai yang tidak membodohi dan menggurui umat, mengikuti setiap peristiwa politik yang terjadi di dunia. Hizbut Tahrir mengikuti apa yang telah terjadi dan sedang terjadi di Irak. Partai yang didirikan oleh Syekh Taqiyuddin an Nabhani ini membongkar rencana pembagian Irak yang dikendalikan Amerika dan dijalankan oleh sekutu dan para pengikutnya. Melakukan hal ini bagi Amerika bukan sesuatu yang aneh, justru yang aneh adalah bagi warga Irak yang berusaha untuk memecah dan melakukan disintegrasi dengan tangannya sendiri, bahkan mereka tampak begitu bersemangat.
Amir Hizbut Tahrir mempertanyakan reaksi internasional yang jauh panggang dari api. Sejumlah pernyataan para tokoh politisi pun bukan pada besarnya insiden. Dimana sebagian menyalahkan krisis di Suriah; sebagian menghubungkan dengan pengucilan hak-hak kaum Sunni. Termasuk mengkaitkannya dengan kezaliman rezim al-Maliki. Tidak ada satupun peristiwa besar berskala internasional, kecuali ada koordinasi atau atas pengetahuan sebelumnya aktor berpengaruh dalam arena politik.
Melalui buletin (publikasi) yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir ini ditunjukkan dalil-dalil dan bukti-bukti dari pernyataan para politisi yang mengungkap konspirasi untuk memecah Irak.
Hizbut Tahrir menegaskan rencana untuk memecah Irak bukan muncul tiba-tiba, namun itu merupakan rangkaian yang tidak dimulai oleh Amerika pada saat pendudukan Irak, melainkan pada saat memberlakukan zona larangan terbang di wilayah utara Irak pada tahun 1991. Saat itu Amerika menjadikan wilayah Kurdistan seperti semi negara.
Sementara itu pada saat pendudukan Irak tahun 2003, Bremer penguasa Amerika untuk Irak menyusun konstitusinya yang menaruh benih perpecahan Irak, dimana ia mulai membicarakan tentang sistem kuota sektarian dan aliran.
Kemudian Hizbut Tahrir menyeru rakyat Irak, dan menyerukan umat Islam pada umumnya. Selanjutnya secara khusus menyeru bangsa Arab, yaitu Kurdi, Sunni dan Syiah. Lalu, kembali menyeru secara keseluruhan dengan menyerukan rakyat Irak, yang memperingatkan mereka untuk tidak berjalan dalam rencana busuk ini, serta memperingatkan mereka untuk tidak berjalan di belakang Amerika dan Eropa. Ingat! Mereka tidak akan pernah peduli dengan kaum Muslim. Bahkan mereka sangat berambisi menimpakan kebinasaan terhadap kaum Muslim Irak. Sedang perpecahan itu benar-benar menuju kebinasaan.
Kemudian Hizbut Tahrir mengingatkan rakyat Irak bahwa masalah ini tidak akan pernah baik kecuali dengan apa yang telah menjadikan baik generasi pertama yang dimuliakan Allah SWT , yaitu memutuskan perkara dengan apa yang telah Allah turunkan, berjihad di jalan Allah, memutus hubungan dengan musuh-musuh umat, membuang jauh-jauh sektarianisme, dan berpegang teguh dengan sebutan yang diberikan oleh Allah SWT kepada kami: “Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim.” (TQS. Al-Hajj [22] : 78).
Semua persoalan ini bisa diselesaikan dengan menegakkan Khilafah Rasyidah yang mengikuti metode kenabian, dimana dengan Khilafah ini kaum Muslim menjadi mulia.
Ya benar, Hizbut Tahrir adalah pelopor partai yang tidak akan membodohi dan menggurui umat, dimana dengan ikhlas menyampaikan nasihatnya kepada rakyat Irak. Tidakkah rakyat Irak menyambutnya ? [Abu Muhammad Khalifah]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 24/06/2014.