The Jakarta Post, dinilai Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto, kembali melecahkan Islam. “Ini sekali lagi bentuk mendiskreditkan terhadap simbol-simbol Islam, pelecehan dan penghinaan!” tegasnya kepada mediaumat.com, Selasa (8/7) melalui sambungan telepon.
Komentar Ismail tersebut merujuk pada karikatur bendera Laa ilaaha ilallaahu (Tiada Tuhan selain Allah) yang disanding dengan tengkorak, orang Arab dan perlengkapan perang pada Kamis lalu dari koran berbahasa Inggris group Kompas tersebut.
“Dengan karikatur tersebut ingin mengasosiasikan bahwa Islam itu kekuatan destruktif, kriminal, pembunuh. Itu kan yang ingin digambarkan oleh JP,” ungkapnya.
Menurutnya, ini tidak lebih dari cerminan Islamophobia. Karena pada saat yang sama JP tidak melakukan hal serupa pada tindak kriminal yang dilakukan pihak non Muslim. “Kalau kita berbicara perbuatan kriminal itu kan sangat banyak. Apa reaksi JP terhadap pembantaian umat Islam di Rohingya, ketidakadilan di Palestina, invasi Amerika di Irak dan Afghanistan? Tidak ada JP memberikan reaksi seperti itu. Buat karikatur seperti itu, tidak ada,” keluhnya.
Ismail juga menyatakan Islamophobia merupakan ideologi dan garis redaksinya JP. “Ya karena itu ideologi JP. JP kan groupnya Kompas dan dibelakangnya juga orang-orang sekuler. Memang begitu garis redaksinya. Sudah dari dulu. Dulu juga kita pernah melakukan protes langsung ke redaksi berkait dengan pemberitaan yang insinuatif (ngarang/menghayal) seperti itu, yang digambarkan oleh JP bahwa Islam itu identik dengan terorisme, Islam itu identik dengan kekerasan dan sebagainya,” pungkasnya. (mediaumat.com, 8/7/2014)
JP = The Idiot Post