HTI Press. Jakarta-Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) kembali mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membela Palestina dengan mengerahkan pasukan melawan Israel. “Kalau Anda tidak mau mengirimkan pasukan sekarang, Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban!” tegas anggota DPP HTI Mujiyanto dalam orasinya, Jum’at (11/7) di depan Istana Presiden.
Menurut Muji, bukan sesuatu yang sulit bagi SBY untuk mengerahkan pasukan. “Saat ini ada 1500 tentara Indonesia di Libanon. Tinggal Anda perintah saja tembakan senjatanya ke Israel karena tentara Indonesia memang ada di perbatasan Libanon-Israel!” pekiknya di hadapan sekitar 500 peserta aksi mengutuk agresi Israel ke Palestina.
Permasalahannya, apakah SBY berani atau tidak memerintahkan itu. “Jantan atau tidak Anda ini? Mumpung Anda masih punya waktu, mumpung masih ada kewenangan, tolonglah Palestina!” desaknya.
Muji juga menjelaskan solusi dua negara (two states solution) bukanlah solusi yang benar dalam pandangan hukum Islam. “Solusi dua negara adalah solusi pengkhianat. Ini adalah solusi yang menghancurkan umat Islam!” tegasnya.
Ia juga mengatakan: “Dulu ketika kita dijajah oleh Belanda, apa solusinya? Apakah Belanda diusir?”
Serentak peserta berteriak: “Diusiiir!”
Muji kembali bertanya: “Apakah Belanda diajak berunding, Belanda dikasih setengah, kemudian Indonesia dapat setengah? Apakah mau solusinya begitu?”
Peserta kembali berterika kompak: “Tidaaak!”
Muji pun mempertanyakan mengapa kalau untuk Palestina penjajah Israel dikasih setengah dan Palestina tinggal setengah dengan istilah solusi dua negara. Ia juga membeberkan siapa sebenarnya yang memiliki solusi dua negara. “Yang merencanakan adalah Amerika dan musuh-musuh Islam yang lain!” tegasnya.
Muji pun menjelaskan Palestina adalah milik umat Islam yang dulu direbut dengan darah para syuhada di masa Khalifah Umar bin Khathab ra. Maka, sesungguhnya Palestina bukan milik Palestina tetapi Palestina milik seluruh kaum Muslimin. Jadi, tidak layak sama sekali solusi untuk Palestina tidak menggunakan hukum Allah sehingga Palestina jatuh ke tangan Israel dengan istilah solusi dua negara.
Dalam aksi itu, masa membawa spanduk berbagai ukuran dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Arab. Di antaranya berbunyi: Kerahkan Tentara, Bebaskan Palestina; Gaza Kembali Diserang…! Di Mana Tentara Islam?; Hanya Dua Kata, Khilafah dan Jihad.[] Joko Prasetyo
“benar,pengerahan militer untuk melindungi palestina……dari kekejaman israel.”