Para pejabat Israel kemarin memperbarui seruannya untuk memotong pasokan makanan dan listrik ke Gaza
Pemangkasan itu sebagai tindakan hukuman terhadap Hamas dan penduduk di daerah itu.
Wakil Menteri Pertahanan Israel Danny Danon menekankan bahwa penting untuk menekan Hamas dan rakyat Gaza dengan memotong listrik dan membom pembangkit listrik dan menghancurkan pembangkit itu sama sekali.
Dalam sebuah wawancara radio kemarin Danon meminta Netanyahu untuk memotong pasokan listrik bagi pembangkit listrik, dan mencegah aliran bahan bakar, dan kebutuhan makanan dan barang pokok ke Gaza.
Kolumnis Israel menyerukan untuk menutup Perbatasan Karm Abu Salem, satu-satunya perbatasan komersial yang menghubungkan Gaza ke Tepi Barat, sehingga tidak ada makanan, bahan bakar atau ekspor lainnya yang bisa mencapai Jalur Gaza.
Meskipun serangan Israel ke Gaza, Israel masih memungkinkan untuk membuka sebagian Karm Abu Salem untuk masuknya barang dari Tepi Barat ke Jalur Gaza.
Mesir menyediakan Gaza 28 megawatt, dan pembangkit listrik Gaza saat ini menghasilkan sekitar 60
megawatt.
Jalur Gaza sering mengalami krisis listrik setiap kali pasokan bahan bakar, yang digunakan untuk menghasilkan listrik dari pembangkit listrik, tertunda. Pasokan bahan bakar masuk ke Gaza melalui penyebrangan perbatasan Karm Abu Salem .
Mohanned Akl, seorang peneliti ekonomi yang mengkhususkan diri dalam perekonomian Israel, mengatakan bahwa jika Israel menutup Karm Abu Salem selama seminggu, Jalur Gaza akan berada dalam kegelapan karena pemadaman listrik yang akan ditimbulkan dari kekurangan bahan bakar, dan pasar Gaza akan kosong dari makanan dan kebutuhan pokok. (middleeastmonitor.com, 15/7/2014)