HTI Kalteng Kutuk Serangan Israel ke Gaza

HTI Press, Palangkaraya. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Tengah menggelar aksi mengutuk serangan Israel ke Gaza, Palestina. “Mengutuk serangan Israel ke wilayah Jalur Gaza, dan mengutuk juga pemerintah AS dan negara Barat lain yang nyata-nyata mendukung serangan biadab itu!” pekik Humas HTI Kalteng Muhammad Khomaini, Selasa (15/7) di depan Kantor Gubernur Kalteng, Palangkaraya.

Dalam kesempatan itu, Khomaini juga menyeru kepala negara dari negeri-negeri Muslim untuk segera bertindak nyata menghentikan serangan itu. Cara paling efektif adalah mengirimkan tentara ke wilayah Gaza. Bila masing-masing negara mengirim sedikitnya 500 tentara saja, maka paling tidak bisa dihimpun 25 ribu tentara dari lebih 50 negeri Muslim, termasuk dari Indonesia. “Hanya dengan cara ini sajalah rakyat di Jalur Gaza bisa dilindungi dan sekaligus serangan yang dilakukan oleh Israel bisa dihentikan!” usulnya.

Khomaini juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengambil prakarsa penting bagi segera terlaksananya pengiriman tentara dari negeri-negeri Muslim itu segera. “Sebagai negeri muslim terbesar, langkah presiden SBY ini pasti akan sangat berpengaruh dalam menggerakkan negeri Muslim lain guna mengambil langkah penting yang amat diperlukan untuk menyelamatkan rakyat di Jalur Gaza!” tegasnya.

Di akhir seruannya, Khomaini menyeru umat agar sungguh-sungguh, saling bahu membahu, berjuang bersama-sama bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah. Hanya dalam naungan daulah Khilafah saja 1,6 miliar umat Islam bisa bersatu dan menjadi kuat, sehingga perlindungan terhadap harkat dan martabat umat Islam di berbagai wilayah, termasuk di wilayah Palestina, bisa dilakukan dengan nyata.

“Dan dengan cara itu kedzaliman zionis Israel tidak terus berulang kali terjadi seperti selama ini. Bahkan lebih jauh, tanah Palestina yang selama ini dijajah Israel bisa direbut kembali. Insya Allah!” pungkasnya.[]Muhammad Mimie/Joy

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*