Laporan terakhir mengatakan pasukan udara dan darat Israel menggunakan bom fosfor putih untuk menghantam beberapa wilayah pemukiman di Jalur Gaza yang terkepung.
Bom-bom mematikan itu melanggar semua konvensi internasional dan dianggap sebagai senjata terlarang untuk digunakan di wilayah penduduk sipil.
Hal ini diketahui ketika dokter Norwegia di Jalur Gaza yang terkepung baru-baru ini mengkritik Israel karena menggunakan bom yang dapat memicu kankerterhadap warga sipil Palestina.
Paramedis mengatakan sebagian warga Palestina di daerah kantong yang terkepung telah terluka oleh jenis senjata baru yang bahkan sebelumnya tidak dikenali oleh para dokter yang berpengalaman di zona perang.
Israel juga menggunakan senjata dengan depleted uranium dan bom fosfor putih di wilayah yang terkepung selama serangan mereka sebelumnya.
Terungkapnya hal itu baru-baru ini terjadi saat tank-tank dan pesawat-pesawat tempur Israel terus menggempur kantung-kantung pemukiman yang terkepung. Banyak sumber yang mengatakan bahwa 39 warga Palestina tewas pada hari Senin saja.
Hari Minggu merupakan hari paling berdarah dalam konflik yang telah berlangsung selama dua minggu itu. Lebih dari 100 warga Palestina tewas di wilayah Shejaiya dekat Kota Gaza pada hari Minggu. Sebagian besar korban adalah warga sipil termasuk anak-anak, perempuan dan orang tua.
Korban terakhir yang tewas di pihak Palestina menjadi 510 orang dari 14 hari serangan Israel. Lebih dari 3000 warga Palestina juga terluka dalam serangan itu.
Tenaga medis kini semakin khawatir atas krisis kemanusiaan di Gaza di mana banyak rumah sakit kehabisan pasokan dasar kebutuhan medis.
Dewan Keamanan PBB telah menyatakan keprihatinan serius atas meningkatnya jumlah korban di Jalur Gaza, dan menyerukan gencatan senjata segera antara pihak-pihak yang bertikai. (presstv.ir, 21/7/2014)