Seorang analis militer Yedioth Ahrnoth mengatakan kepada surat kabar Israel bahwa dalam perangnya dengan Israel saat ini kelompok perlawanan Palestina melakukan apa yang gagal dilakukan oleh tentara dari tiga negara Arab dalam perangnya melawan Israel di masa lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan Radio Israel Reshet Bet, Ron ben-Yishai, mengatakan bahwa Hamas dan Jihad Islam melakukan apa yang tidak bisa dilakukan tentara ‘Mesir, Yordania dan Suriah’ dalam perang melawan Israel.
Ben-Yishai mengatakan bahwa selama perang Israel dengan tentara negara-negara itu, Israel tidak terseret dalam kampanye perang yang menguras tenaga karena medan perang bukan di dalam negeri, sedangkan perlawanan Palestina berhasil memindahkan pertempuran ke dalam wilayah Israel.
Hamas dan Jihad Islam, katanya, pertama berhasil menguras tenaga tentara Israel, dan kedua rakyat Israel sendiri. Dalam perang-perang sebelumnya dengan tentara Mesir, tidak ada penduduk Israel yang meninggalkan rumahnya, sedangkan dalam perang dengan Gaza, ribuan orang Israel meninggalkan rumah mereka.
Dia melanjutkan: “Semua kibbutzin (pemukiman warga Yahudi) di sekitar Jalur Gaza kosong karena rudal-rudal dan roket-roket Palestina tidak berhenti menyerang.”
Analis itu mencatat bahwa perang ini membutuhkan studi militer dan politik yang baru, yang jauh dari ancaman lisan yang dibuat oleh para pemimpin Israel. (Middle East Monitor, 25/8/2014 )