Kondisi Sulit Masih Membalut Warga Gaza

AGRESI ISRAEL – Serangan yang terus dilakukan Israel menyebabkan sulitnya bantua kemanusiaan masuk ke Gaza. Lori-lori yang berupaya masuk ke Gaza  akhirnya harus dihentikan. Mereka khawatir akan menjadi target serangan Israel itu. Jacob Kelleberger, Presiden International Committee of the Red Cross (ICRC) ikut dalam konvoi tersebut.

Kelleberger berharap dengan mengikuti konvoi bantuan ke Gaza itu ia bisa mencapai Rumah Sakit Shifa di Gaza City. Ia mengatakan ingin melihat kondisi para pasien dan tim medis di rumah sakit tersebut. Ia juga mengkaji bantuan kemanusiaan apa yang sangat diperlukan.

Menurut Kelleberger, ia berkeinginan pula melakukan pembicaraan dengan pejabat senior Israel dan Palestina untuk mencoba mengatasi krisis kemanusiaan yang kini terjadi di Gaza.

”Israel gagal memenuhi kewajiban untuk membantu warga sipil Gaza yang terluka,” katanya.

Selain itu, sebanyak 100 lori bantuan kemanusiaan yang akan masuk dari wilayah Israel ke Gaza, masih harus menunggu untukbergerak. Sementara, al-Mizan, sebuah lembaga HAM di Gaza, mengungkapkan sebanyak 90 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka selama serangan ke Gaza.

Sebanyak 31 ribu di antaranya, jelas al-Mizan, kini tinggal di sekolah-sekolah PBB di Gaza City yang kini telah penuh. Selain itu, mereka juga ada yang tinggal di kamp Jabaliyah dan Shati. Sebanyak 60 ribu orang lainnya tinggal di rumah tetangga dan keluarga mereka.

Secara terpisah, Ayman Abu Laban, perwakilan UNICEF wilayah Teluk, mengatakan bahwa serangan Israel telah membuat anak-anak dan perempuan di Gaza sangat menderita. Ia mendesak adanya genjatan senjata secara penuh dan permanen. Laban juga mendesak Israel untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

”Gangguan fisik dan psikologis akibat serangan ini harus segera berakhir. Oleh karena itu kami mendesak agar genjatan senjata seger dilakukan,” katanya menegaskan.

Menurut Laban, anak-anak terbunuh dan terluka akibat serangan yang dilakukan Israel ke Gaza. Ini tak bisa dibiarkan begitu saja dan setiap upaya harus dilakukan agar anak-anak mendapatkan perlindungan dan mendapatkan hak mereka yaitu keamanan.

Selain itu, Laban juga mengatakan distribusi makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan juga diharapkan berjalan lancar. Ia meminta Israel menjamin keamanan bagi mereka yang membawa masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk mengakhiri krisis kemanusiaan ini.

”UNICEF meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik ini mengambil langkah serius untuk bisa melindungi anak-anak yang tak berdosa,” kata Laban.

Sebagian anak-anak
Ia menegaskan hak-hak anak akan terlindungi hanya dengan mengakhiri konflik. Laban juga mengungkapkan bahwa 50 persen dari 1.5 juta penduduk Gaza berumur kurang dari 15 tahun. Ia berharap semua pihak menyadari akan hal itu dan mengakhiri konflik. Bantuan kemanusiaan mestinya bisa lancar masuk ke Gaza agar anak-anak itu bisa mengakses kebutuhan hidupnya.

Kini, sebanyak 400 ribu warga Gaza termasuk anak-anak, sebagian besar di Gaza City, tak memiliki akses air. Dua sumur utama yang pipanya tersambung ke kamp Al-Nuseirat dan Gaza City, kini hancur dan tak bisa digunakan lagi.

Kotoran, ungkap Laban, kini juga membanjiri jalan-jalan karena rusaknya tempat pembuangan kotoran. Pada Ahad lalyu, dua truk membawa air untuk kebutuhan 300 orang dan dua truk lainnya membawa 33.125 botol air untuk 11 ribu orang.

Salah satu korban serangan militer Israel adalah sebuah klinik yang dikelola Christian Aids. Klinik ibu dan anak tersebut di Gaza yang dijalankan Near East Council of Churches, hancur akibat serangan udara yang dilakukan Israel pada akhir pekan lalu. Namun tak ada korban jiwa karena beberapa hari sebelumnya klinik tersebut ditutup sementara karena faktor keamanan akibat serangan Israel.

Akibat serangan Israel itu, perlengkapan medis yang bernilai jutaan dolar AS hancur pula. Christian Aids mengatakan selama ini klinik yang terletak di gedung berlantai dua di distrik Shujaiya, Gaza City itu, memberikan pelayanan kesehatan secara gratis bagi penduduk yang ada di sekitarnya, termasuk pelayanan kesehatan ibu dan anak, perawatan pasca melahirkan dan KB.

Menurut Christian Aids, klinik kini tinggal puing saja. Makanya lembaga ini menekankan agar segera dilakukannya genjata senjata.

”Kondisi ini menggambarkan bagaimana genjatan senjata harus segera dilakukan untuk mengakhiri terjadinya penghancuran ini,” demikian Christian Aids. (Koran Republika, 14/01/09)

One comment

  1. hancur kan israel !!!!!!!!israel laknatullah>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*