Nafāits Tsamarāt: Tidak Setiap Orang Yang Shalat Itu Shalat

sujud-bun2Tidak setiap orang yang shalat itu shalat. Sesungguhnya Aku (Allah) hanya menerima shalat dari orang yang tawaduk (rendah hati) karena keagungann-Ku; tidak bertindak zalim terhadap para makhluk-Ku; tidak terus-menerus bermaksiat kepada-Ku; menhabiskan siang harinya dalam mengingat-Ku; dan kasih sayang terhadap orang miskin, ibnu sabil, para janda, dan orang yang tertimpa musibah. Aku jadikan untuknya dalam kebodohan kesabaran, dalam kegelapan cahaya, dimana cahayanya itu seperti cahaya matahari yang Aku lindungi dengan kemuliaan-Ku, dan Aku jadikan penjaganya adalah para malaikat-Ku. Orang yang sepertinya ini di tengah-tengah makhluk-Ku adalah seperti taman di tengah-tengah surga.” (HR. al-Bazzar).

Diriwayatkan bahwa Imam Ali ra apabila datang waktu shalat, maka bergetar dan wajahnya pun berubah. Lalu beliau ditanya: “Ada apa denganmu, wahai Amirul Mukminin?” Beliau menjawab: “Telah datang waktu amanah yang Allah tawarkan kepada langit, bumi dan gunung, namun semuanya menolak untuk memikul dan mengembannya.

Allah SWT telah mewahyukan kepada beberapa Nabi: “Apabila telah masuk waktu shalat, maka tergeraklah dari hatimu khusyuk, dari badanmu tunduk, dan dari kedua matamu air mata, kerena takut kepada-Ku.

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 28/8/2014.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*