JAKARTA – Kerjasama penanganan terorisme antara pemerintah Indonesia melalui Satuan Tugas (Satgas) Anti Teroris Kejagung dengan Amerika Serikat, diperpanjang.
“Kerjasama dengan AS itu selesai September 2008, ternyata belum habis peristiwa Poso dengan tiga berkas, dan kasus Palembang empat berkas, jaksa agung dan Dubes AS bersepakat jangan diakhiri kerjasama itu karena dana masih tersedia,” kata Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum), Abdul Hakim Ritonga, di Jakarta, Jumat 916/01).
Ia mengatakan satgas yang dilantik, merupakan perpanjangan dari satgas pada 2005, dengan dana bantuan 400 ribu dollar AS yang merupakan sisa dari tahun lalu. Menurut dia, peranan AS dalam kerjasama itu, untuk membantu dalam memberantas tindakan terorisme dan kejahatan lintas negara.
“AS hanya menyebutkan tenaga teknis dan biaya,” katanya. Ia membantah jika kerjasama AS itu, ada kompensasinya. “Selama saya tahu, tidak pernah menerima pesanan dari AS,” katanya.
Dalam sambutannya, Jaksa Agung, Hendarman Supandji, mengatakan, pelantikan Satgas Penanganan Tindak Pidana Terorisme dan Tindak Pidana Lintas Negara, bertujuan untuk lebih meningkatkan kemampuan dan profesionalisme satgas tersebut .
Ia mengatakan terorime merupakan kejahatan kemanusiaan, peradaban dan Hak Asasi Manusia (HAM). “Saya berharap pada 2009 kejahatan terorisme semakin berkurang atau habis, bahkan tidak ada sama sekali,” katanya. Hendarman menambahkan tindak pidana lintas negara, perlu mendapatkan perhatian serius, karena perdagangan penyelundupan manusia, pencucian uang, dan teknologi. “Maka tindak pidana lintas negara, mengganggu keharmonisan hubungan antar negara. Maka diperlukan kewaspadaan,” katanya.
Ia menyebutkan dalam 2008, satgas telah menangani 123 perkara. “Yakni, 36 perkara teroris, 85 perkara trafiking, dan pencucian uang dua perkara,” katanya. (Republika Online, 16/01/09)
Kerjasama Anti Teroris dengan AS tiada lain hanyalah menjadikan negeri ini ikut serta dalam agenda busuk “War on Terrorism” yang dikampanyekan AS yang tiada lain “War on Islam”. Jika AS benar-benar anti terhadap terorisme, mengapa terorisme Israel yang menewaskan lebih dari 1.105 orang di Gaza dibiarkan? Juga, mengapa dunia termasuk negeri ini enggan menyatakan penjajah Israel itu sebagai negara teroris? AS sendiri telah membunuh lebih dari sejuta orang di Irak dan Afghanistan, bukankah hal itu teroris? (nl/rep)
Semua juga tau kalo Amerika dan Israel itu mbahnya teroris..indonesia kok mbebek ama teroris??jangan2 Pemerintah indonesia juga ikut2an mau jadi teroris??!!
Saudara/i sekalian ingin melihat video, gambar do’a dan do’a untuk Palestina ?
http://rumi-moslem.blogspot.com
Allohuakbar…3X
jangan jadikan ulama musuh negara wahai para pejabat…..
berkat semangat ulamalah negara tercinta ini bisa merdeka…
sungguh amerika itu adalah negara yahudi dan nasrani….
yahudi dan nasrani itu tidak akan senang kepada islam….
jika ingin negara ini selamat dari azab Allah SWT tinggalkanlah amerika…..
tanpa amerika indonesia bisa jaya…..
Takutlah pada Allah SWT wahau para pejabat bukan kepada Amerika.
Dagelan busuk! Sandiwara buta! Itu terorisme brutal Israel terang-terangan nampak di depan mata mengapa tidak diperangi dan disikat?? Pasukan anti teror itu lalu buat apa?? Detasemen anti teror itu dilatih buat apa?? Konyol !!
Kerjasama penanganan Teorisme sejatinya adalah bukan dengan negara yang justru menjadi Gembong Teoris. Atas dasar apa AS memerangi Irak, begitu juga Afganistan. Dan juga melakukan dukungan penuh atas tindakan terorisme yang dilakukan oleh Yahudi Israel. Lalu siapakah yang layak disebut teroris. Kerjasama anti terorisme kalau hanya ditujukan kepada negeri Islam dan Kaum muslimin, maka kerjasama itu tidak layak untuk dilakukan, karena sejatinya kerjasam itu sama saja dengan menganggap Islam dan Kaum Muslimin adalah teroris. Sementara Negara AS & Yahudi Israel serta sekutunya adalah yang layak untuk membasmi teroris ini adalah “kebohongan” yang harus dihentikan. Maka yang layak sisebut teroris adalah “AS & Yahudi Israel termasuk sekutunya” fakta sudah membuktikan.
Wahai kaum Muslim ketahuilah bahwa kerjasama anti terorisme antara Indonesia-AS tidak lebih sebagai alat untuk melanggengkan dominnasi negara-negara kapitalis Barat. Dengan haknya, mereka selalu bisa menghadang setiap keinginan negara dunia ketiga yang mayoritas muslim, bila bertentangan dengan kepentingan mereka. Fakta telah memebuktikan, lihatlah Palestina-Israel sebagai contoh. Umat Islam yang semestinya berhak tinggal di sana malah makin terdesak, sementara kedudukan agresor Israel makin kokoh.Tidak cukupkah itu semua menyadarkan kita, wahai umat yang terbaik?
AMERIKA THE REAL TERORIS.!Hny org2 yg menuhankan manusia yg msih takut dgn amerika brikut könco2ny yahudi israel kafir..Serta butanya pr penguasa2 di negeri2 islam hingga tak bs membedakn mana musuh,mana saudaranya..!Cpt sadar&bertaubatlah wahai pr penguasa zhalim
Masa ingin memberantas teroris bekerja sama dengan dedengkotnya teroris????
sebenarnya yg bodoh itu saya atau pemerintah???
hayahahaha….
Anak kecil jg tahu,…
Sebenarnya di balik itu semua, pemerintah seakan-akan menjilat sepatu kotor Amerika agar bekersama dengn mereka dalam hal militer sehingga militer negara ini bisa maju seperti merek…. bodoh, benar-benar bodoh….
Pemerintah telah menghianati umat muslim seduni!!!
Disaat sakitnya hati umat muslim yang terzholimi oleh AS, ini malah kerjasama dengn mereka,,, ini9 penghianatan terhadap umat muslim yg dilakukan pemerintah!! Segeralah bertobat,, sungguh tidaka da keuntungan bekerjasa dengn orang2 kafir… Jika kalian benar2 berfikir
AMERIKA DAN ISRAEL NTU EMANK BIADAB !!!!!!!!