Hari ke-21: Bertambah 48 Orang Syahid, Ibu dan Anak-anak Kembali Melengkapi 1.169 Syuhada Gaza

Selepas jam 8 malam, Jumat, 16/01/09, serangan udara teroris Israel secara terus menerus menggempur Jalur Gaza, menewaskan sekurang-kurannya 14 orang syuhada. Warga Gaza yang syahid pada hari Jumat kemarin mencapai 48 orang. Dengan demikian hingga hari ke-21 sejak serangan brutal teroris Israel ke Gaza, 27 Desember, syuhada Gaza telah mencapai 1.169 orang, termasuk sekurang-kurangnya 370 orang anak-anak dan 85 perempuan. Sementara yang terluka lebih dari lima ribu orang, termasuk 1,745 anak-anak.

Sumber medis Palestina mengatakan, semalam, jam 20.14 waktu setempat, 14 warga syahid, sepuluh diantaranya dibunuh Israel ketika menggempur sebuah rumah yang sedang berbelasungkawa di sebelah Timur Kota Gaza dan empat orang lainnya tewas dalam serangan bom Israel di Kota Jabaliya sebelah Utara Jalur Gaza.

Satu jam sebelumnya, seorang ibu dan lima orang anaknya dari keluarga Al-Batran dibunuh di sore hari dalam serangan udara Israel ke rumahnya di kamp pengungsian Al-Bureij, di pusat kota Gaza.

Sumber-sumber medis mengidentifikasi seorang ibu yang syahid itu, Manal berusia 30 tahun, dan anak-anaknya Wala 12 tahun, Izzuddin 8 tahun, Bilal 10 tahun, Islam 11 tahun dan Ihsan tujuh tahun.

Pada pukul lima sore, seorang laki-laki terbunuh saat mengendari sepeda motor di Rafah sebelah selatan Jalur Gaza. Satu jam sebelumnya, tiga anggota sebuah keluarga syahid dan empat orang lainnya terluka dalam serangan misil Israel di Rafah.

Pukul 12.00, serangan udara Israel mengenai sebuah mobil dekat Rumah Sakit Al-Ahli di Kota Gaza menewaskan dua irang dan yang lainnya terluka.

Pada pukul 11.30, artileri teroris Israel menembak seorang gadis cilik berusia delapan tahun, kata petugas Rumah Sakit Udwan di sebelah Utara Gaza. Setengah jam sebelumnya, petugas medis mengatakan Issa Ermelat berusia 14 tahun ikut syahid setelah tewas ditembaki pasukan Israel di sebuah area di dekat Pasar An-Nejma di Ash-Shaboura di Kota Rafah. Sementara yang lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Pada pulul sembilan paginya, medis Rumah Sakit An-Nasset di Khan Younis mengatakan Mamdouh Abdul Latif Abu Ruk berusia 22 tahun juga syahid setelah mengalami luka-luka serius dua hari lalu di kot Abassan.

Sehari pembantaian di Gaza pada hari Jumat, 16/01/09 telah mengorbankan 48 syuhada. Kebrutalan Israel terus berlangsung, sementara para penguasa negeri Islam ikut serta mendiamkan pembantaian itu. Lebih dari itu, para penguasa di negeri-negeri Islam juga siap untuk menyerahkan Palestina kepada Yahudi melalui perundingan-perundingan PBB dan perundingan lainnya. Padahal, sudah jelas Israel merupakan penjajah yang telah merampas tanah milik kaum Muslim di Palestina.

Hingga hari ini, teroris Israel itu dengan leluasa terus menerus melangsungkan pembantaian di tengah-tengah sikap pengecut para penguasa negeri-negeri Islam yang tak mau mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Gaza. Para penguasa itu malah menyibukkan diri dalam perundingan-perundingan yang hanya menyerahkan Palestina kepada Israel.

Paham busuk nasionalisme juga telah menyekat negeri-negeri Islam menggiring seolah masalah Palestina hanyalah masalah bangsa Palestina. Paham yang telah mencengkram kaum Muslim di dunia itu, ikut serta menjadikan kaum Muslim tak bisa berbuat apa-apa untuk membebaskan Palestina. Mungkin hanya sekedar bantuan harta dan medis atau sekurang-kurangnya doa untuk Muslim Palestina yand dapat diberikan. Namun, rakyat Gaza tak hanya membutuhkan bantuan materil saja, tetapi lebih dari itu mereka menginginkan kehormatan untuk terlepas dari penjajahan. Keinginan itu juga yang digelorankan oleh jutaan kaum Muslim di berbagai negeri untuk kembali kepada Islam kuasa. (Syabab.Com, 17/01/09)

One comment

  1. Konrad Pieter van Lith

    Hi, Israel, you are so jubun. damn you Israel. Free Palestine

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*