Halqah Islam & Peradaban edisi 11 DPD I HTI Kaltim “Monsterisasi Khilafah & Simbol Islam”

HTI press, Isu Khilafah versi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) akhir-akhir ini makin mengemuka, reaksi berbagai pihak pun beragam, ada yang mendukung, pun banyak pula yang menolak keberadaan Khilafah yang diproklamasikan oleh ISIS ini. Kontroversi ini semakin lama justru makin mendiskreditkan Ide Khilafah dan Simbol Islam itu sendiri. Karena itulah Hizbut Tahrir Indonesia kembali melakukan kegiatan Halqah Islam dan Peradaban (HIP) Edisi 11 dengan tema “Monsterisasi Khilafah dan Simbol Islam”.

Hadir sebagai pembicara a dari Kodim 0901 yang diwakili oleh Kasdim Mayor Agus, pimpinan Ponpes Ihya’ Ulumuddin KH M Bachtiar Yunus, Humas HTI Kota Samarinda Ust Adi Victoria, dan Ketua DPP HTI KH Dr. Ir. MR Kurnia, M.Si.

Peserta yang hadir pun dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa hingga politisi dengan jumlah sekitar 250 an orang yang memenuhi aula Kesbangpol Kaltim.

KH MR Kurnia menyampaikan bahwa Khilafah adalah ajaran Islam, yang mengandung tiga prinsip yakni syariah, ukhuwah dan dakwah. Beliau mendefinisikan bahwa “Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi kaum muslimin seluruhnya di dunia untuk menegakkan hukum-hukum Syariah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.”. Penolakan terhadap ISIS harus proporsional, jangan dibawa-bawa ke ajaran Islam yang mulia sebagaimana ajaran dakwah dan Jihad.

Sedangkan Ustadz Adi Victoria menegaskan bahwa jangan sampai isu ISIS membuat kita menolak Khilafah bersumber dari Islam. “Khilafah merupakan perkara ma’lûmun min ad-dîn bi adh-dharûrah (telah dimaklumi sebagai bagian penting dari ajaran Islam) serta oleh para ‘ulama disebut sebagai kewajiban yang paling agung atau a’zham wajibati ad-dhien” tegasnya. .[]Dhana Rosaeri/MI Samarinda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*