Rencana Amerika memberikan sepuluh helikopter Apache ke penguasa diktator Mesir untuk memerangi —yang mereka sebut— teroris menurut anggota Maktab I’lami DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Farid Wadjdi membuktikan globocop itu merupakan pendukung penguasa represif di dunia.
“Mengingat kekejaman yang dilakukan jenderal as Sisi terhadap rakyat Mesir. Membunuh ribuan demonstran, menghukum mati pihak-pihak yang tidak bersalah, melakukan penyiksaan di penjara-penjara Mesir,” tegasnya kepada mediaumat.com, Senin (22/9) melalui surat elektronik.
Sedangkan isu terorisme, menurut Farid, telah dijadikan oleh Amerika Serikat untuk mengokohkan kepentingannya di dunia Islam, melegitimasi keberadaan penguasa represif yang melakukan teror terhadap rakyatnya sendiri.
Ia juga menegaskan, Amerika bisa bertindak semena-mena luar biasa karena kekosongan politik di dunia Islam, sejak ketiadaan Khilafah Islam. Dunia Islam dipimpin oleh penguasa-penguasa boneka, yang kelihatan ada namun sebenarnya tidak ada. Karena penguasa boneka ini sama sekali tidak menjalankan perannya sebagai penguasa yang mengurus rakyat, melindungi rakyat dan menjaga keamanan rakyat. “Penguasa ini malah memberikan jalan bagi negara imperialis untuk mengokohkan penjajahan mereka!” ungkapnya.
Namun, bebernya, yang paling berpengaruh adalah kekosongan politik dari sistem Khilafah, yang mengakibatkan umat Islam tidak diurus berdasarkan syariah Islam, tidak memiliki pelindung sejati, dan tidak ada yang mempersatukan.
Seperti diberitakan islamtoday.net, Ahad (21/9), Menteri Pertahanan Amerika, Chuck Hagel mengadakan pembicaraan dengan rekan Mesirnya, Jenderal Sidqi Subhi, pada Sabtu (20/9), tentang tekad Amerika Serikat yang akan menyerahkan 10 helikopter Apache ke Mesir, guna mendukung upaya Mesir dalam memerangi terorisme, demikian menurut Kementerian Pertahanan (Pentagon).
Amerika Serikat, pada bulan April lalu mengumumkan bahwa pemerintahannya telah memutuskan untuk mencabut larangan penyerahan pesawat tempur ke Mesir, yang diberlakukan tahun lalu, setelah penggulingan mantan presiden Mesir, Muhammad Mursi.
Juru bicara Pentagon, Laksamana John Kirby, pada bulan April lalu menjelaskan bahwa helikopter-helikopter itu akan mendukung operasi Mesir dalam perang melawan terorisme di Sinai. Sementara pada hari Sabtu (20/9), Menteri Pertahanan Amerika Hegel menegaskan bahwa Washington bertekad untuk menyerahkan semua helikopter Apache tersebut,namun Hegel tidak menentukan tanggal pastinya. (mediaumat.com, 23/9/2014)