Dibantu Penguasa Arab, AS Mulai Gempur Suriah atas nama perang melawan ISIS
Atas nama perang melawan ISIS AS dan negara-negara sekutunya telah melancarkan serangan udara pertama di Suriah. Seperti yang diberitakan BBC online 23/9, Juru bicara Laksamana John Kirby mengatakan pesawat tempur dan pesawat pengebom serta rudal Tomhawk digunakan dalam serangan itu.
Serangan tersebut merupakan wujud dari pernyataan Presiden Barack Obama untuk “melemahkan dan menghancurkan” Negara Islam yang dianggap telah mencaplok wilayah-wilayah di Suriah dan Irak.Pada hari Senin (22/9) Laksmana Kirby mengkonfirmasi “militer AS dan kekuatan negara-negara mitranya” melakukan tindakan militer di Suriah tetapi tidak memberikan keterangan rinci.
Mulusnya serangan Amerika terhadap negeri Islam tidak lain karena pengkhianatan penguasa-penguasa negeri Muslim. Mereka dengan tergopoh-gopoh dan patuh di bawah komando Amerika, untuk menyerang negeri Islam dengan mengatasnamakan perang melawan ISIS. Di sisi lain, penguasa-penguasa Arab, nyaris tidak berbuat apa-apa ketika Gaza dibombardir oleh Zionis Israel.
Dibawah perintah Amerika, negara teroris, muhariban fi’lan, penguasa-penguasa Arab dengan mudahnya menggerakkan tentara mereka. Namun kenapa, ketika negeri Islam diserang, Gaza diserang, Afghanistan diserang, penguasa Arab membuat banyak alasan untuk tidak mengirim pasukan.
Meskipun mengklaim perang melawan ISIS yang memproklamirkan diri menjadi Islamic State, tidak ada jaminan bahwa negara teroris ini hanya menyerang posisi ISIS. Sangat mungkin negara teroris ini akan menggunakan legitimasi palsu menyerang ISIS untuk juga menyerang posisi mujahidin yang tidak mau tunduk kepada kepentingan Amerika di Suriah. Serangan ini juga akan sangat menguntungkan Bashar Assad untuk menghabisi kelompok-kelompok perlawanan di Suriah. Pada akhirnya akan memperkuat posisi Bashar Assad sebagai penguasa diktator.
Mulusnya Amerika menjalankan penjajahannya di negeri-negeri Islam termasuk Timur Tengah tidak bisa dilepaskan dari kekosongan politik yang terjadi di negeri-negeri Islam. Amerika tampak dengan mudah melakukan berbagai konspirasi, adu domba, dan praktik-praktik penjajahan keji lainnya.
Kekosongan politik yang membunuh kaum muslimin. Kenapa kekosongan politik ? karena meskipun ada penguasa negeri Islam, tapi sesungguhnya mereka tidak menjalankan peran mereka layaknya sebagai penguasa. Pemimpin yang seharusnya mengurus rakyat dengan independen, bersikap tegas terhadap ancaman musuh yang memerangi rakyatnya sendir dan menjaga keamanan dan kekayaan alam negeri.
Penguasa negeri Islam saat ini tidak lain para boneka yang dimainkan oleh sang Tuan Amerika. Tidaklah mengherankan mereka berbondong-bondong bekerjasama dengan Amerika melawan ISIS , namun mereka tidak melakukan apa-apa ketika Gaza diserang oleh Zionis Yahudi. Ketika Amerika menjadikan ISIS sebagai ancaman besar, mereka pun berbondong-bondong menyuarakan hal yang sama.
Kekosongan politik yang lebih berbahaya adalah ketiadaan sistem pemerintahan yang berdasarkan aqidah Islam,pemerintahan Khilafah ala Minhajin Nubuwah sejati yang menerapkan syariah Islam secara totalitas. Khilafah yang keamanan dan kekuasaannya secara penuh ada ditangan umat yang dengan itu bisa mengatur umat Islam layaknya sebagai sebuah negara. Melindungi umat,mengurus umat, dan memberikan kesejahteraan dan keamanan kepada rakyat. Memiliki kewibawaan dan kekuataan untuk menghancurkan musuh-musuh imperialis yang ingin menyakiti umat.
Sejak hancurnya Khilafah seabad yang lalu kekosongan politik ini meliputi hampir semua negeri Islam. Baratpun tidak ingin umat Islam kembali kepada Khilafah Islam. Mereka menciptakan negara-negara boneka dengan warna yang bermacam-macam di negeri Islam baik itu sekuler,kapitalisme, kerajaan, kediktatoran, ataupun demokratis. Penguasa inilah yang mereka gunakan untuk memerangi siapapun yang ingin mengembalikan Khilafah Islam.
Begitulah, akhirnya di negeri kaum Muslimin tersebar kezaliman, kejahatan dan penindasan. Kejatuhan para penguasa pun menjalar pada umat. Para penguasa itu “meminta kesenangan hidup” di depan Amerika dan barat kafir, sampai-sampai para penguasa itu mengemis kepada Amerika agar membangun pakta memerangi negeri mereka… kemudian para penguasa itu menilainya sebagai kemenangan besar.
Sesungguhnya setiap pengkhianat akan dipermalukan Allah SWT di hari akhir. Mereka akan membawa bendera pengkhianatan mereka, dipertunjukkan di hadapan orang banyak.
و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْغَادِرَ يَنْصِبُ اللَّهُ لَهُ لِوَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ أَلَا هَذِهِ غَدْرَةُ فُلَانٍ
Sesungguhnya Allah akan mengibarkan bendera untuk para pengkhianat, & dikatakan kepadanya, ‘Ini adl bendera pengkhianatan si fulan’. [HR. Muslim No.3266].(Farid Wadjdi)
Kekosongan Politik Islam dan kaum muslim.
Saatnya kaum muslim meraih kembali kekuatan dan kesadaran politiknya berdasarkan Islam.
sungguh terlalu……
sungguh kejam……
dimana kepedulian umat muslim yang lain???
semoga allah melindungi saudara2 kita yang sedang tertindas di negri2 kaum muslimin :'(