HTI Press, Kediri. Sekitar 250 warga Kediri hadiri Halqah Islam dan Peradaban: Mewaspadai Kriminalisasi Khilafah dan Simbol Islam, Ahad (21/9) di di Aula Masjid Agung Kota Kediri dihadiri kurang lebih 250 peserta.
Dalam kesempatan tersebut, Pengurus Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kediri Umar Syarifudin mengatakan khilafah yang dideklarasikan oleh ISIS tidak absah karena empat hal. Pertama, khilafah semestinya menguasai satu wilayah, bukan berada di bawah sebuah negara. Kedua, semestinya khilafah mengontrol penuh keamanan dan rasa aman di wilayah itu.
Ketiga, khilafah semestinya mampu menerapkan syariah Islam secara adil dan menyeluruh (kaffah). Keempat, pengangkatan khalifah semestinya memenuhi seluruh syarat-syarat pengangkatan, yaitu muslim, laki-laki, baligh, berakal, merdeka, adil dan mampu, serta ia dibaiat dengan prinsip kerelaan dan pilihan oleh umat Islam di wilayah itu.
Sedangkan pembicara lainnya, Izzudin dari DPD HTI Jawa Timur, mencontohkan sistem ekonomi Islam diakui Barat sebagai solusi atas permasalahan ekonomi yang berulang kali menimpa mereka. Dan ia menambahkan upaya menegakkan sistem khilafah yang dilakukan oleh umat Islam muaranya adalah meraih ridha Allah.
Terakhir, Kiai Abdul Karim dari Ponpes Al Ihsan Nganjuk, menegaskan bahwa menegakkan khilafah merupakan kewajiban yang menjadi beban di atas pundak kaum Muslim sejak diruntuhkan khilafah pada 1924.[]Andy Y