Saat serangan udara terus dilancarkan di Irak dan Suriah hari Jumat, tim AS yang bertugas memberikan pelatihan kepada kelompok pejuang Suriah yang dipilih AS sedang bersiap untuk memulai pekerjaan mereka.
Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengumumkan pada konferensi pers bersama Pemimpin Kepala Staf Gabungan, Jenderal Angkatan Darat Martin E. Dempsey, bahwa tim penilai telah tiba di Arab Saudi. Tim itu adalah bagian dari rencana militer AS untuk melatih unsur-unsur oposisi Suriah untuk melawan kelompok IS.
Menteri pertahanan mengatakan para pejuang oposisi sedang diperiksa oleh militer, diplomatik, dan ahli intelijen Amerika untuk menentukan pejuang Suriah mana yang akan dilatih, tetapi kelompok pejuang yang dilatih itu akan memilih kepemimpinan mereka sendiri.
Hagel mengatakan kepada wartawan bahwa sejak Senin, AS dan sekutu Arab telah melakukan 43 serangan udara di Suriah, dan sejumlah serangan udara oleh AS dan Perancis terhadap gerilyawan Islam melonjak melewati jumlah 200 serangan.
“Kita harus melakukannya dengan benar, bukan dengan cepat,” kata Dempsey. Dia menambahkan bahwa sejumlah pasukan oposisi Suriah diperlukan untuk memukul kembali militan yang kemungkinan akan berjumlah dua atau tiga kali lipat lebih tinggi dari jumlah 5.000 pejuang dimana Kongres AS baru-baru secara resmi memberikan otoritas kepada militer AS untuk melatih dan melengkapi persenjataan kepada mereka.
“Lima ribu orang tidak pernah cukup untuk mengakhiri kelompok IS,” katanya. “Kami sudah perkiraan mana saja dari 12.000 sampai 15.000 pejuang yang kami percaya yang akan diperlukan untuk merebut kembali wilayah yang hilang di Suriah timur.” (voanews.com,26/9/2014)