Jum’at, 2 Dzul Hijjah 1435 H./ 26 September 2014 M.
Nomor: 067/1435 H.
Siaran Pers:
Syahidnya Ukhti Nilufar Rahim Janava di Penjara “Zangiota”
﴿إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ﴾
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (TQS. Al-Hujurat [49] : 10).
Radio “Ozodlik” menyebutkan bahwa Ukhti Nilufar Rahim Janava telah syahid dalam penjara “Zangiota” di wilayah Tashkent, Uzbekistan, pada tanggal 14 September 2014, dalam usia 37 tahun. Dan beliau ini adalah seorang ibu dari empat anak.
Nilufar ditangkap pada tahun 2012, ketika ia sedang berkunjung ke kerabatnya di Uzbekistan, atas tuduhan melanggar perbatasan dan UU Terorisme, dan ia divonis kurungan penjara selama 10 tahun. Suami al-Marhumah, Sa’id Yunus Staravache, seorang pengacara oposisi aktif, mengatakan bahwa ia telah dimakamkan segera setelah enam jam, di pemakaman Tashkent, atas perintah pihak berwenang. Sementara itu, sipir penjara tidak menjelaskan bagaimana ia meninggal.
Uzbekistan adalah negeri Muslim, dimana di negeri ini hidup sekitar 24,5 juta jiwa, sementara (menurut statistik resmi) jumlah kaum Muslim 88 persen, Kristen Ortodoks 9 persen, dan penganut agama lain 3 persen.
Pada tahun-tahun pertama setelah runtuhnya Uni Soviet, masyarakat—khususnya para pemuda—sangat antusias untuk belajar tentang Islam dari sumber aslinya, al-Qur’an dan as-Sunnah, di mana jiwa mereka sangat ingin kembali pada agama Islam setelah bertahun-tahun di bawah kekuasaan komunis. Namun, rezim zalim yang mewarisi kezaliman negara komunis yang telah runtuh, menganggap perubahan ini sebagai sesuatu yang negatif, sehingga rezim ini mengambil tindakan melawan agama dengan kebijakan yang represif, dan menempuh langkah-langkah kekerasan, tidak ada belas kasih, serta tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan. Akibatnya tidak sedikit para pengemban dakwah yang ditangkap, termasuk para wanita Muslim yang takwa, yang tidak ada kesalahan apapun, selain semata-mata mereka adalah Muslim. Para wanita Muslim itu dilemparkan ke dalam penjara dengan tuduhan yang tidak jelas. Di dalam penjara mereka dihadapkan pada keadaan yang sulit dan sangat buruk, tidak tersedia kebutuhan hidup yang paling dasar, sehingga inilah yang menyebabkan gangguan dan penurunan kesehatan secara umum, serta penderitaan disebabkan beberapa penyakit kronis karena kelembaban, dan kurangnya sinar matahari, belum lagi penyiksaan dan perlakuan kejam, yang kadang-kadang menyebabkan kesyahidan, seperti yang terjadi pada Ukhti Nilufar.
Kami di divisi perempuan, Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir memohon kepada Allah rahmat dan ampunan untuk saudari kami seagama, Nilufar. Dan kami katakan kepada tiran Karimov, dan rezim jahatnya: Tunggu sebentar, hari pembalasan sudah dekat, dengan izin Allah SWT. Ingat, bahwa negara tiran umurnya hanya sesaat, sedang kebenaran akan tetap ada hingga hati kiamat. Sementara Allah tidak akan pernah melanggar janji-Nya. Kami tidak akan pernah melupakan kejahatan Anda, dengan menyiksa para wanita Muslim, khususnya para wanita pengembah dakwah dari Hizbut Tahrir, dengan cara penagkapan dan penyiksaan yang paling buruk. Kami katakan kepada suami al-Marhumah dan anak-anaknya: Meskipun dimana-mana para penindas terus mempersempit ruang gerak kaum Muslim yang berpegang teguh dengan hukum-hukum Allah, tanpa membedakan antara laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat, dan kami akan membalaskan dendam kalian pada para penjahat dan pendengki Islam dan kaum Muslim. Kepada umat Islam kami katakan: Sampai kapan kalian akan tetap membisu! Apakah kalian tidak melihat! Sementara jalan kebenaran begitu jelas, yaitu dengan mengembalikan negara Khilafah Rasyidah kedua yang mengikuti metode kenabian, yang dipimpin oleh seorang Imam, sebagai perisai yang melindungi umat dan memeimpin peperangan. Untuk itu, kalian harus berjuang hingga kalian memperoleh kemuliaan dunia dan akhirat, insya Allah. Kami berdoa kepada Allah SWT, semoga Allah menunjukkan kepada kami kekalahan Karimov dan orang-orang sejenisnya, pada saat dimana hati orang-orang beriman disembuhkan; dan semoga Allah menerima syahidah Nilufar di Illiyun. Allahumma amin.
﴿ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوا وَّنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا﴾
“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (TQS. Maryam [19] : 72).
Divisi Perempuan
Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir