HTI-Press. Pekik takbir berulangkali diteriakkan oleh para jamaah pengajian tabligh akbar yang memenuhi halaman masjid Al Qubro Probolinggo. Tabligh Akbar yang digelar oleh HTI DPD II Probolinggo pada hari Ahad, 18 Januari 2009 ini sebagai bentuk solidaritas atas penderitaan bangsa Palestina yang selama berhari-hari terus dibantai oleh kebiadaban Israel.
Tiga pembicara tampil memberikan orasinya. Sebelumnya Ust. M. Juari selaku Humas HTI DPD II Probolinggo membacakan Pernyataan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia yang bertajuk “Hanya Dua Kata: KHILAFAH & JIHAD yang Bisa Menghentikan Kebiadaban Israel.” Pernyataan ini juga sempat disebarkan sebanyak 3000 lembar di berbagai titik di kota Probolinggo.
Ust. Arif Budiarto dari HTI DPD II Probolinggo tampil sebagai orator pertama. Dengan suara lantang dan penuh semangat beliau menyampaikan urgensitas khilafah dan jihad untuk melindungi umat. Sebagaimana kisah Khalifah al-Mu’tashim Billah yang mengerahkan puluhan ribu pasukan hanya untuk membela seorang Muslimah yang ditawan oleh Kerajaan Romawi kemudian menaklukkannya saat itu juga. Demikianlah, hanya demi melindungi seorang Muslimah, Khalifah tak segan-segan mengumandangkan perang jihad melawan siapa saja yang melecehkan Islam dan kaum Muslim. Berbeda dengan kondisi pada saat ini dimana tidak ada seorangpun penguasa muslim yang tergerak mengerahkan tentaranya untuk membela ribuan umat Islam yang dibunuh dan dibantai secara brutal di berbagai negeri
Pada session kedua, KH. Mohammad Jamil Lc. yang merupakan Ketua FUIPS (Forum Umat Islam Peduli Syariah) Jawa Timur menyampaikan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus dihukum karena telah membiarkan pembunuhan rakyat terjadi di Palestina, dan hukuman yang paling ringan adalah bahwa PBB harus dibubarkan.
Orasi ketiga disampaikan oleh Ust. Kamil Abdullah (pengasuh Ma’had ‘Allamy Jember). Beliau mengisahkan kartun yang menggambarkan betapa tanah-tanah Palestina telah menjadi kolam-kolam renang berisikan darah rakyat Palestina dimana Presiden AS dan Israel bersuka cita berenang di dalamnya. Sementara para penguasa Eropa duduk dengan santai mengelilinginya dan PBB bertindak sebagai pelayan yang melayani mereka dengan tunduk. Maka sungguh merupakan suatu tindakan yang sangat memalukan bila masyarakat dan para penguasa muslim masih percaya dan berharap kepada PBB yang nyata-nyata telah menjadi pelayan setia AS dan Israel untuk menghentikan kekejian Israel. Sudah banyak fakta – Resolusi terakhir no. 1860 yang tak digubris Israel – telah membuktikan hal itu.
Sementara korban terus berjatuhan di Jalur Gaza. Puluhan Resolusi PBB dan ratusan kali perundingan damai yang digelar takkan mampu menghentikan kebrutalan Israel. Umat Islam kini berharap, KHILAFAH-lah yang akan menyelamatkan Palestina, mengusir Israel dan mengakhiri derita kaum muslim di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu mari kita bersatu padu bersama 1.4 milyar umat muslim sedunia untuk mengganyang Isarael dengan KHILAFAH & JIHAD!” (Humas HTI DPD II Probolinggo).