Hussein Amir Abdullahian—WakilMenteri Luar Negeri Iran—memperingatkan bahwa “Jatuhnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh ISIS, berarti hancurnya keamanan Israel.”
Pejabat tinggi Iran itu juga mengatakan, “Jika koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat berubah dari melawan ISIS menjadi melawan rezim Suriah, maka berakhirlah keamananIsrael.”
Media-media Iran pun mengutip dari Abdullahianbahwa negaranya telah saling bertukar informasi dengan Amerika tentang konflik yang berlangsung dengan ISIS. Disebutkan bahwa hal ini merupakan sinyal pertama adanya koordinasi antara kedua belah negara, setelah keduanya saling menuduh selama beberapa periode sebelumnya.
*** *** ***
Hubungan ketergantungan rezim Iran pada Amerika sudah tidak mungkin disembunyikan lagi, sebagaimana cahaya subuh yang telah membelah gelapnya malam. Para pejabat Iran sudah tidak ragu-ragu lagi mengungkapkan konspirasi kebijakan mereka yang begitu harmonis dengan Amerika, terutama dalam mendukung keamanan entitas Yahudi.
Untuk pertama kalinya, pejabat senior Iran pada tingkat ini mengakuiadanya koordinasi antara Iran dan Amerika, dan untuk pertama kalinya juga, pejabat resmi pemerintah yang mengungkapkan adanya hubungan antara kelangsungan rezim Suriah dengan kelangsungan keamanan bagi entitas Yahudi. Tentu saja, inilah mengapa rezim Suriah dijaga sekeras mungkin agar tidak runtuh. Hal ini juga menunjukkan sejauh mana hubungan strategis antara menjaga keamanan negara Yahudi dengan mencegah jatuhnya rezim tiran Bashar al-Assad.
Sungguh, semua ini mengungkap kesesuaian kepentingan antara Iran, Amerika dan Yahudi. Mengingat bagaimana hubungan ideologis dan historis antara masyarakat Islam di Iran, negeri-negeri Arab, dan negeri-negeri Islam lainnya, tentu saja ini mengejutkan. Di samping itu, pengungkapan hubungan Iran, Amerika, dan Yahudi tersebut menunjukkan sejauh mana kebohongan slogan kebencian Iran kepada Amerika dan anak tirinya, negara Yahudi.Begitu juga slogan penolakan dan perlawanan semu yang dinyanyikan oleh rezim despotik di Damaskus, sekutu-sekutunya di Teheran, dan ekor mereka seperti “Hizbullah”. Kenyataannya, semua itu hanyalah kedok untuk menutupi kesesatan dan kemunafikannya dari masyarakat. Padahal di belakangnya, mereka melakukan konspirasi yang paling mengerikan.[Abu Hamzah Khathwani]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 14/10/2014.