Para uskup Katolik gagal mencapai konsensus atas dokumen Vatikan yang kontroversial yang menawarkan pendekatan yang lebih liberal terhadap beberapa isu sosial.
Sebagian besar dokumen itu disetujui oleh mayoritas 183 uskup, yang hadir di Vatikan pada hari Sabtu, tetapi ayat-ayat yang mengacu pada penerimaan yang lebih luas terhadap kaum homoseksual dan perceraian dan pasangan kemitraan sipil untuk dapat menerima komuni, gagal untuk mendapatkan mayoritas suara dua pertiga yang diperlukan untuk lolos.
Dokumen ini dikeluarkan menyusul pertemuan selama dua minggu sekitar 200 uskup Katolik Roma dari seluruh dunia.
Draft awal dokumen, yang disusun oleh sebuah komite yang ditunjuk oleh Paus Francis, dikeluarkan pada hari Senin namun direvisi karena susunan kata-katanya dimana para uskup konservatif mengecam keras hal itu, dan mengatakan dapat menyebabkan kebingungan di antara umat kristiani dan mengancam bisa merusak keluarga tradisional.
Gagalnya ayat itu untuk lolos telah ditafsirkan sebagai kemunduran bagi Paus dan juga menunjukkan perpecahan, yang terjadi di Gereja Katolik Roma.
Gereja Katolik Roma telah terpukul oleh sejumlah skandal di AS dan Eropa dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tuduhan yang menutup-nutupi pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh para pendeta untuk melindungi kaum pedofil dan reputasinya sendiri.
Sumber: Presstv (19/10/2014)
====================
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS 9:31)