Nama-nama menteri yang diumumkan Jokowi di kompleks Istana Negara minggu lalu (26/10), tidak luput dari perhatian banyak pihak. Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto juga memberikan tanggapan terhadap susunan kabinet Jokowi tersebut.
Kepada Mediaumat.com (28/10), Ismail mengungkapkan, “Pertama, dikatakan bahwa menteri-menteri Jokowi dipilih dengan cermat dari orang-orang yang bersih. Akan tetapi, saat ini ternyata di luar beredar bahwa kabinet sekarang diisi oleh orang-orang yang punya masalah. Rini M. Sumarno misalnya, dia mendapatkan raport merah dari KPK terkait kasus BLBI dan mark up Sukhoi.Kedua, revolusi mental yang dimaksud itu bagaimana kan tidak jelas? Dikatakan pro rakyat tapi menterinya pro kepentingan pengusaha.”
Ismail menyatakan bahwa kabinet baru ini tidak akan membawa Indonesia ke arah perubahan yang lebih baik, “Tidak ada perubahan, yang baru paling hanya orangnya saja.”
Ismail juga menambahkan bahwa sikap HTI akan tetap konsisten dalam perjuangan syariah dan Khilafah, tidak akan sekalipun mendukung sistem yang bertentangan dengan Islam. “HT konsisten bahwa kalau bukan syariah, kita nggak mendukung,” pungkasnya. (mediaumat.com, 28/10/2014)
Demokrasi semakin gontai, pendukungnya pecah karena banyak kepentingan duniawi-golongannya sendiri, hari ini damai janji setia esok hari cerai karena tak dikasih, hari ini saling mencurigai satu menit kemudian damai karena sama-sama incar kekuasaan dan kursi. Itulah demokrasi saudara2ku. Kami semua tetap disini berjuang sampai pertolongan Allah tiba. Istiqomahlah jangan bergeser sebentar lagi demokrasi hancur !!! Pasti Khilafah tiba karena janji Allah.
Demokrasi hanya ilusi, menjual mimpi. Rusak di Amerika, rusak di eropa, runyam di negeri2 pembebek dunia ketiga. Kekayaan berlimpah ruah, nasib jutaan rakyat jelata bersimbah air mata darah. Demokrasi, ide basi !