Sebuah rekaman video terbaru menunjukkan kebrutalan polisi AS terhadap seorang kulit hitam saat delapan petugas polisi menembaki seorang pria Afrika-Amerika yang sakit jiwa sebanyak 45 kali di Michigan.
Korban, berusia 49 tahun, Milton Hall, tewas oleh para petugas di Saginaw pada tahun 2012.
Penembakan itu membuat penduduk setempat marah dan dilakukan penyelidikan oleh pemerintah federal dua tahun lalu.
American Civil Liberties Union (ACLU) yang baru merilis video itu pada hari Senin menunjukkan kesaksian tentang penembakan oleh para polisi itu.
Video itu menunjukkan bahwa delapan polisi memberikan peringatan kepada orang itu yang berada di tempat parkir dimana seekor anjing menggeram kepada orang malang itu. Hall tidak membawa senjata kecuali sebuah pisau lipat. Dia kemudian ditembak oleh para petugas polisi sebanyak 45 kali dan 14 dari tembakan itu mengenai dia hingga tewas.
ACLU memberikan polisi rekaman video itu kepada perwakilan Organisasi Negara-negara Bagian Amerika agar menekan pemerintah federal untuk melihatadegan kematian Hall sekali lagi.
Pada bulan Februari, Departemen Kehakiman mengatakan tidak bisa menemukan “bukti yang dilakukan dengan cukup sengaja” untuk mengadili delapan petugas kepolisian itu.
Selama dengar pendapat pada hari Senin, Mark Fancher, seorang pengacara dari ACLU Michigan, menyamakan para petugas kepolisian itu dengan “regu tembak” dan menyalahkan Departemen Kehakiman karena tidak menuntut mereka.
Fancher mengatakan insiden itu “tidak hanya sembrono, tapi jelas tidak adil, dan secara mencolok melanggar hak hidup Milton Hall.”
Dalam sebuah wawancara dengan Press TV bulan lalu, komentator politik Amerika Randy Short mengatakan kebijakan terhadap penduduk Washington terhadap penduduk Amerika keturunan Afrika berkaitan dengan aborsi massal, penahanan massal dan “meningkatnya tindakan genosida” oleh polisi.
Short mengatakan bahwa para petugas kepolisian itu bukannya dihukum karena membunuh orang-orang kulit hitam, tetapi mereka malah “diberi penghargaan karena membunuh orang-orang kulit hitam.”
Sumber : Press TV