HTI Press, Jakarta. Sambangi Kementerian Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemenbuddikdasmen), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) kritik tips pacaran sehat dalam buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Kelas XI.
“Dengan keluarnya materi tersebut, para pelaku pacaran yang didominasi oleh remaja atau pelajar, akan merasa bahwa pacaran itu legal. Padahal mayoritas remaja di negeri ini Muslim, mereka seharusnya diarahkan untuk terikat dengan hukum Islam yang mengharamkan aktifitas mendekati zina ini,” ungkap Ketua Lajnah Dakwah Sekolah (LDS) DPP HTI Dede Tisna, Kamis (30/10) di Jakarta.
HTI menilai upaya pemerintah mengatasi dampak seks bebas dengan mengeluarkan materi dalam buku tersebut bukan malah menghentikan laju pergaulan bebas yang sudah merusakan generasi muda, justru akan menambah lebih parah kerusakan generasi muda.
“Penanggungjawab penyusunan buku sudah berusaha menyajikan materi tersebut secara hati-hati, namun ternyata masih menimbukan persepsi negatif kepada para pembaca (siswa, guru, dan orangtua),” sanggah Kepala Unit Implementasi Kurikulum Menbuddikdasmen Tjipto Sumadi.
Menurutnya, penulisan dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kearifan lokal, budaya, adat, istiadat, serta menghindarkan segala sesuatu yang terkait dengan SARA. Ia juga mempersilakan agar masukan dan koreksi dari HTI lebih lanjut disampaikan dalam bentuk tertulis, berikut hal-hal lain yang terkait dengan kebijakan pendidikan.[]LDS/Joy