HTI Press, Jakarta. Acara puncak ICMS (Indonesia Congress of Muslim Student) digelar hari Ahad (2/10). Aksi yang dimulai sejak pukul 08.00 hingga pukul 13.00 ini diikuti oleh sekitar 500 pergerakan dan dihadiri 10.000 peserta mahasiswa dari seluruh Indonesia. ICMS bertempat di depan gedung DPR/MPR RI, dan kemudian dilanjutkan di depan gedung Istana Negara. Acara ICMS di Jakarta ini merupakan puncak dari rangkaian acara serupa yang digelar di lebih dari 90 kota di seluruh Indonesia.
ICMS yang merupakan kongres jalanan mahasiswa terbesar tersebut diselenggarakan oleh mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Acara bertemakan “We Need Khilafah, Not Democrazy and Liberal Capitalism” ini diadakan dalam rangka menyatukan arah tujuan pergerakan mahasiswa untuk menyelamatkan Indonesia dari kebobrokan demokrasi.
Ricky Fatamazzaya, ketua panitia ICMS, mengatakan, “dari tema di awal itu, kita ingin menunjukkan bahwa kita masih komitmen dan konsisten untuk membuang demokrasi dan harus mengambil khilafah sebagai solusi tuntas untuk berbagai permasalahan di Indonesia dan di seluruh dunia.”
Di samping itu, para mahasiswa yang mengikuti ICMS juga menyampaikan resolusi kepada rezim Jokowi-JK. Resolusi tersebut memuat lima poin.
Pertama, berisi tuntutan kepada rezim Jokowi-JK untuk segera menghentikan sistem sekular dan menggantinya dengan sistem Islam. Inilah satu-satunya solusi yang benar, yang akan membawa rahmatan lil’alamin atau kebaikan bagi negeri ini, sekarang dan yang akan datang.
Kedua, berisi seruan untuk menghentikan dominasi asing dalam berbagai bidang, khususnya dalam pengelolaan SDA.
Ketiga, berisi tuntutan untuk menghentikan pinjaman luar negeri dan hutang ribawi. Sebagai gantinya, wujudkan Rp. 3000 Trilyun APBN yang berasal dari pengelolaan kekayaan alam, zakat, fa’i dan jizyah untuk memberikan jaminan kebutuhan sandang, papan dan pangan, serta kesehatan, pendidikan dan keamanan yang berkualitas dan gratis untuk seluruh rakyat.
Keempat, berisi seruan untuk mengalihkan investasi di sektor non riil kepada sektor riil sehingga akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk menyelesaikan 7,24 juta pengangguran dan 47 juta rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Kelima, berisi tuntutan untuk mewujudkan sistem pendidikan dan budaya yang Islami, serta hentikan segala pergaulan bebas,pornografi, dan pornoaksi yang telah kemudharatan yang sangat mengerikan bagi generasi muda, seperti aborsi, narkoba, dan berbagai kejahatan remaja.
Di akhir aksi, beberapa perwakilan mahasiswa kemudian menyerahkan surat berisi resolusi yang ditujukan kepada ketua MPR dan DPR, serta ditujukan pula kepada presiden Jokowi.[]
Mantab! Lanjutkan