Tentang Kenaikan BBM: Alasan Rezim Jokowi Sangat Tidak Rasional dan Membodohi!

arim-nasim2“Alasan rezim Jokowi menaikkan BBM sangat tidak rasional dan membodohi!” Ungkap Pakar Ekonomi Syariah Arim Nasim (6/11).

Menurut Arim, banyaknya alasan yang dikemukakan pemerintah seperti banyak BBM yang dinikmati orang kaya, membebani APBN, pengaruh harga minyak dunia, konsumtif, dan lain sebagainya ini justru menunjukkan rezim Jokowi sangat mengotot menaikkan harga BBM.

“Alasan membebeani APBN juga tidak benar karena yang membebani APBN adalah bunga utang dalam negeri maupun luar negeri. Alasan harga minyak juga faktanya saat ini harga minyak berada pada posisi sangat rendah yaitu US$ 83,72 Per Barel

Makanya, supaya bisa tetap menaikkan BBM dibuatlah alasan-alasan yang seolah-olah mudah dipahami rakyat , tapi sebenarnya justru menunjukkan kebohongan dan kedzoliman rezim Jokowi.” Kata Arim.

Alasan menaikkan BBM karena selama ini BBM dinilai hanya untuk konsumtif juga ditanggapi Arim sebagai sebuah kebohongan. Pasalnya, banyak masyarakat yang kehidupan sehari-harinya memang bergantung pada BBM.

“Jutaan nelayan yang menggunakan BBM untuk cari ikan itu apakah bisa disebut perbuatan konsumtif? Jutaan petani yang menggerakkan traktor mereka…. apakah itu juga konsumtif? Jutaan mahasiswa dan pelajar yang berangkat menggunakan kendaraan ke sekolah apa mereka itu konsumtif? Jutaan pengusaha kecil dan menengah menggunakan BBM untuk menggerakkan usaha mereka apa itu konsumtif? Jadi sekali lagi itu alasan yang tidak rasional dan kebohongan yang selalu diulang-ulang dengan berbagai alasan.” Ujar Arim.

Arim juga menambahkan bahwa faktanya, alasan sebenarnya pemerintah menaikkan BBM adalah karena memang pesanan dari kaum kapitalis.

“Sebenarnya alasan utama menaikkan BBM adalah pesanan para kapitalis yang tercantum dalam UU migas, yakni, Agar harga jual BBM diserahkan ke harga pasar. Jadi, kenaikan harga BBM adalah untuk kepentingan para kapitalis.” Pungkasnya.  (mediaumat.com, 7/11/2014)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*