HTI Press. Hari ini (7/11) Hizbut Tahrir Sumatera Barat menjadi pembuka Aksi Masyarakat bersama Hizbut Tahrir dalam “Menolak kenaikan harga BBM dan Liberalisasi Migas”
Tiga ratusan massa yang berkumpul di depan RRI Padang longmarch menuju Kantor Gubernur demi satu tujuan yakni mengedukasi umat akan bahayanya keputusan penguasa yang akan menaikkan harga BBM, Tidak hanya berbahaya tapi Zalim sekaligus pembohongan.
Dalam orasinya Ust. Adi Kurniawan menjelaskan bahwa naiknya harga BBM menyebabkan kebutuhan Pokok naik, kalaupun adanya KIP atau KIS hanya sekedar penina bobokan masyarakat. Jika ada keseriusan dari penguasa maka seharusnya yang dibahas adalah strategi pengusiran perusahaan asing yang menjarah sumber daya alam negeri ini.
Ustadz Rozi Syaferi selaku DPD HTI Sumatera Barat menyesalkan Menaikkan harga BMM dan kebijakan apapun yang bermaksud untuk meliberalkan pengelolaan BBM merupakan kebijakan yang bertentangan syariat Islam. Migas serta kekayaan alam yang melimpah lainnya dalam pandangan Islam merupakan barang milik umum yang pengelolaannya harus diserahkan kepada negara untuk kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, kebijakan kapitalistik, yang menyengsarakan rakyat itu harus segera dihentikan. Sebagai gantinya, migas dan SDA lain dikelola sesuai dengan tuntutan syariah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat, baik muslim dan maupun non muslim. Jalannya hanya satu, melalui penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwah. Untuk itu perjuangan harus dilipat gandakan agar cita-cita mulia itu benar-benar dapat diujudkan.
Perwakilan Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Sumatera Barat dan Gubernur Sumatera Barat Prof. Irwan Prayitno yang diwakili Sekda Provinsi Sumatera Barat bertemu dan kemudian Perwakilan HTI Sumbar memberikan Pernyataan Sikap Resmi Hizbut Tahrir Indonesia.
Tepat Adzan Ashar aksi ditutup dan peserta membubarkan diri dengan tertib. [] firdaus/rian