HTI Press, Bengkulu. Ketua DPD I Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bengkulu Septri Widiono menyatakan penolakannya atas rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Menolak rencana kenaikan harga BBM karena ini adalah kebijakan dzalim yang akan menyengsarakan rakyat!” tegasnya di hadapan sekitar 50 peserta aksi, Rabu (12/11) di depan Kantor Radio Republik Indonesia (RRI), Padang Jati.
Selain itu, ia juga menyatakan menaikkan harga BMM dan kebijakan apapun yang bermaksud untuk meliberalkan pengelolaan BBM merupakan kebijakan yang bertentangan syariat Islam. Migas serta kekayaan alam yang melimpah lainnya dalam pandangan Islam merupakan barang milik umum yang pengelolaannya harus diserahkan kepada negara untuk kesejahteraan rakyat.
“Oleh karena itu, kebijakan kapitalistik, yang menyengsarakan rakyat itu harus segera dihentikan!” tegasnya yang kemudian disambut pekik takbir peserta aksi.
Sebagai gantinya, lanjut Septri, migas dan SDA lain dikelola sesuai dengan tuntutan syariah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat, baik Muslim dan maupun non Muslim. Jalannya hanya satu, melalui penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwah.
“Untuk itu perjuangan harus dilipat gandakan agar cita-cita mulia itu benar-benar dapat diujudkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, massa berkumpul dan berorasi di simpang lima depan kantor Telkom Bengkulu, lalu longmarch sembari menyebarkan selebaran yang berisi alasan penolakan penaikkan harga BBM ke depan kantor RRI.[]Yuyun Syahbana/Joy