HTI Press,Jatinangor. Minggu (16/11) di Jatinangor, HTI DPC Jatinangor mengadakan aksi tolak kenaikan harga BBM. Aksi ini dilakukan guna mengingatkan masyarakat tentang kezaliman dan kebohongan rezim yang berkuasa dalam upayanya melakukan Kenaikan harga BBM.
Orator Ari Anggara mengungkapkan betapa sakitnya masyarakat telah ditipu oleh Masyarakat. “Sakitnya Tuh Disini, Disini dan Disini” Begitu ujarnya sembari menunjukkan di kepala, hati, dan kaki.
Sementara itu orator berikutnya, Rizqi Awal, Selaku anggota DPC HTI Jatinangor, mengungkapkan alasan akal-akalan pemerintah demi menaikkan harga BBM. “Pemerintah mengatakan bahwa anggaran Subsidi BBM paling banyak menyedot anggaran APBN, padahal yang paling banyak menyedot anggaran itu adalah Hutang dan Bunganya,” ungkapnya.
Adapun Ustadz Jenny Anwar, selaku perwakilan ulama, mengatakan bahwa ini adalah bentuk nyata kezaliman penguasa terhadap rakyat. Dan inilah buah dari pemerintahan sekuler. “Sekuler itu kata lainnya munafik,” ucapnya mengingatkan masyarakat yang hadir.
Sementara Ustadz Kadmina, selaku Aktivis HTI DPC Jatinangor, mengingatkan hanya Pemerintahan Islam, Khilafah, yang dapat menjadi solusi atas permasalahan ini.
Aksi ini ditutup oleh pernyataan sikap oleh ustadz Rudi Hardjo selaku Ketua DPC HTI Jatinangor. HTI mengingatkan betapa bahayanya kezaliman penguasa ini dan mengajak serta para masyarakat untuk menolak kenaikan harga BBM ini. (zainra/MISumedang)