HTI Press, Jakarta. Sebagai respon keputusan pemerintah yang akhirnya menaikkan harga BBM bersubsidi, ratusan massa Hizbut Tahrir Indonesia Jakarta kembali datangi Istana Negara pada hari Selasa siang (18/11) .
Dengan membentangkan spanduk besar yang bertuliskan : “Naikkan BBM – Kebijakan Bohong, Zhalim & Khianat” , dan “BBM Naik, Rakyat Sengsara – Asing Gembira”, massa meneriakkan Yel-Yel : “Jokowi Antek Asing – Tolak Kenaikkan Harga BBM”.
Farid Wadjdi (DPP HTI) dalam orasinya mengatakan, “Aksi ini adalah bukti kecintaan kepada Allah SWT. Di dalam Islam tidak boleh bersikap diam terhadap kejahatan yang menyengsarakan rakyat, karena mendiamkan kejahatan adalah kejahatan itu sendiri, seperti layaknya Setan Bisu.”
“Kebijakan Rezim Jokowi, sebenarnya hanya melanjutkan kebijakan Neolib dari rezim – rezim sebelumnya yang beralasan karena kekurangan anggaran, padahal Indonesia kaya akan sumber daya alam”. Kemudian ia menegaskan, “HTI akan terus berjuang sungguh – sungguh untuk penerapan Syariat Islam dalam naungan Khilafah Islam, karena hanya Khilafah lah yang akan menghentikan penjajahan kapitalisme global”.
Tisna As Syirbuni (Ketua DPD I DKI) menjelaskan, “Kebijakan menaikkan harga BBM adalah kebijakan yang bohong, karena dengan dalih subsidi kebanyakan dinikmati oleh orang, padahal faktanya yang banyak menggunakan adalah masyarakat menengah kebawah dengan motornya. “Pemerintah juga berdalih bahwa subsidinya akan dialihkan demi pembangunan infrastruktur, padahal untuk membangun Kereta monorel saja menggunakan dana dari investor.”
“Seharusnya tugas pemimpin dalam Islam adalah sebagai pengayom rakyatnya, bukan membebani rakyatnya. Solusinya adalah mengelola SDA untuk kesejahteraan dan berani mereschedule kembali hutang luar negerinya, pungkasnya”.
Di sela-sela aksi, Harry Mukti membawakan sajak yang berisi sindiran terhadap keputusan yang zhalim ini. Ia juga menyerukan agar rakyat dan aparat keamanan untuk mencampakkan Demokrasi dan menegakkan Khilafah, karena pemimpin yang baik hanya akan lahir dari sistem yang baik.
Tampak di sekitar lokasi sejumlah elemen mahasiswa dan buruh juga menyuarakan penolakkan terhadap kenaikkan harga BBM.[indra, Foto: Akbar, Zul, Adi] MI Jakarta