Masyarakat Pangandaran Tolak Liberalisasi Migas

1HTI Press, Pangandaran.Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kab. Pangandaran melakukan aksi damai menolak kebijakan Pemerintah yang telah menaikan Harga BBM di simpang lima Bundaran Tugu Ikan Pangandaran kemarin (18/11 )

Dalam Aksi tersebut diikuti oleh puluhan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kab. Pangandaran yang di antaranya Aktivis tersebut melakukan orasi terkait dengan penolakan kebijakan pemerintah tersebut.

Salah satu orator Abas menyampaikan bahwa dengan naiknya BBM akan mengalami penderitaan yang berat karena naiknya BBM ini tentu dan pasti akan di ikuti dengan naiknya harga seluruh barang dan jasa, hal ini sangat jelas bentuk fakta kedzaliman rezim Jokowi – JK yang belum genap sebulan.

Lanjutnya kenaikan BBM merupakan salah satu bentuk Liberalisasi migas ” Kenaikan BBM yang di lakukan pemerintah Jokowi – JK merupakan upaya liberalisasi sector hilir yaitu niaga dan distribusi, setelah sebelumnya melakukan liberalisasi di sektor hulu melalui eksplorasi dan eksploitasi migas tuturnya.

Di lanjut oleh orator M. Ridwan menegaskan bahwa pihaknya dengan tegas akan terus menolak kebijakan Pemerintah Jokowi – jk yang telah menaikan harga BBM sebab kenaikan harga BBM merupakan tindakan yang bertentangan dengan syariah Islam serta akan memicu timbulnya gejolak social akibat tekanan ekonomi jelasnya.

Hal senada di sampaikan Kordinator Aksi Mumu Mulya Utama, Mumu mengatakan biang kerok diputuskannya kebijakan naiknya BBM adalah dijalankannya sistem yang diterapkan di Indonesia, biang keroknya adalah Demokrasi yang merupakan sistem kufur yang lahir dari pada akal-akalan manusia belaka, beliau menyeru kepada seluruh elemen masyarakat khususnya umat Islam sudah saatnya sekarang kembali kepada ketentuan Dzat Allah SWT dan berupaya sungguh sungguh untuk lahirnya rezim yang baik, yang amanah, yang mau tunduk pada sistem yang baik yang datang dari Dzat Yang Maha Baik, itulah syariah Islam dalam bingkai Daulah Khilafah Islam sebagai mana yang telah di contohkan oleh Rasulullah Muhammad Saw.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*