HTI Press, Karawang. Pada kesempatan Ahad (23/11/2014) HTI DPD II Karawang menggelar Aksi Akbar Tolak Kenaikan BBM bersama 1000 umat islam dari berbagai elemen masyarakat.Acara tersebut digelar sebagai respon terhadap naiknya harga BBM yang telah di umumkan oleh pemerintah Jokowi-JK pada selasa (18/11)malam.Dengan berbagai dalih Jokowi menyatakan pemerintah bakal menghemat sekitar Rp 100 triliun.Sementara untuk mengurangi dampak kenaikan BBM,rakyat yang miskin akan mendapat perlindungan sosial melalui Kartu Indonesia Sehat,Kartu Indonesia Sejahtera, dan Kartu Indonesia Pintar.
Kumandang Takbir, Yel-yel, beserta Orasi yang terdengar lantang sepanjang jalan dari masjid Al Jihad sampai bundaran Ramayana Karawang.Suasana berbeda juga nampak dalam aksi longmarch kali ini,sebagian peserta aksi mendorong motornya dari masjid Al Jihad menuju bundaran Ramayana.Hal ini di lakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap kebijakan pemerintah menaikan harga BBM.Ibarat “jauh panggang dari api”kenaikan BBM yang di klaim untuk mensejahterakan rakyat justru malah menambah beban rakyat itu sendiri.Kenaikan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi mengakibatkan para pedagang merugi,bahkan ada diantara mereka yang memilih untuk tidak berjualan.
Oleh karena itu,kenaikan BBM harus di tolak karena beberapa alasan : Pertama, ini adalah Kebijakan Dzalim,yang pastinya akan menyengsarakan rakyat.Bisa di pastikan kebutuhan barang dan jasa juga akan mengalami kenaikan,sementara hasil penghematan anggaran tidaklah sebanding dengan penderitaan yang di alami oleh seluruh rakyat. Kedua,ini adalah Kebijakan khianat dari pengusa Neo liberal.Kebijakan menaikkan harga BBM sesungguhnya tidak lain hanyalah untuk mensukseskan liberalisasi sektor hilir (sektor niaga dan distribusi) setelah liberalisasi sektor hulu (eksploitasi dan eksplorasi ) sempurna di lakukan.Liberalisasi migas adalah pengusaan yang lebih besar kepada swasta (asing) dan pengurangan peran negara. Liberalisasi migas dilakukan untuk memenuhi tuntutan pihak Asing.Kebijakan seperti ini jelas akan sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat yang notabene adalah pemilik sumber daya alam itu sendiri.Inilah hasil kebobrokan sistem yang dalam orasi disampaikan oleh Ustadz Abu Fauzan al Anshori.
Orasi penuh semangat juga disampaikan Ustadz Wahyu Hidayat beliau memaparkan bahwa dalam sistem demokrasi yang menjadi sumber penderitaan rakyat salah satunya adalah kenaikan harga BBM.Pesan yang tidak kalah penting juga di sampaikan oleh Ustad. Ahmad Zainudin Qohar :” Bukan hanya kenaikan BBM yang harus kita tolak, tapi sistem Demokrasi sekuler juga harus kita tolak”.Orasi terahir berupa pernyataan sikap Hizbut tahrir Indonesia tentang kenaikan harga BBM yang disampaikan oleh Ustad Abu Fatih.
Dengan kerjasama yang terjalin dengan baik antara HTI DPD II Karawang dengan pihak kepolisian,akhirya aksi Akbar tolak kenaikan BBM dapat berjalan dengan lancar tanpa menggangu arus lalu lintas. Diharapkan kegiatan yang didukung oleh beberapa pesantren di Karawang seperti Pesantren darut Taqwa, al Husna cikampek dan Darul jalal Kalangsari memberikan pemahaman kepada masyarakat Karawang bahwa kebijakan menaikan harga BBM ini merupakan yang bertentangan dengan syariah Islam. Selain itu disampaikan juga bahwa solusi atas semua ini adalah kaum muslimin harus kembali kepada hukum-hukum Allah swt yang agung melalui tegaknya sistem yang diridhoi-Nya yakni Khilafah Islamiyah ala minhajin nubuwwah. []MI HTI Karawang
Rejim pendusta, pembohong, penipu, penyengsara rakyat itu tidak akan bertahan lama. Kebohongan satu akan diikuti kebohongan berikutnya, demikian seterusnya.