HTI Press, Cilacap. Ahad (23/11) pagi HTI Cilacap kembali melakukan aksi menolak kenaikan harga BBM, menyusul 2 aksi sebelumnya yang diselenggarakan pada tanggal 14 dan 18 November 2014. Aksi diawali dari Jl. Masjid tepatnya di depan masjid agung Darussalam Cilacap kemudian berjalan menuju Jl. Jend. Sudirman, Jl. Tendean, Jl. RE Martadinata, Jl. A. Yani dan kembali ke alun-alun Cilacap.
Sepanjang jalan yang dilewati Ust Ardian, ust. Suwitno, Ust. Dodon Abu Syamil, Ust. Johan Abdul Munir, ust. Haris Nazarudin, dan ust. Rahmat Wahyudi menyampaikan orasi secara bergantian. Para orator menyampaikan bahwa keputusan pemerintah menaikan harga BBM adalah kebijakan bohong, zhalim dan khianat. Sementara itu bebrapa orang membagikan Pernyataan Hizbut Tahrir Indonesia.
Aksi yang dikawal oleh polisi ini dinaungi awan mendung di langit. Para peserta yang membawa atribut berupa spanduk, royah, liwa dan poster bertuliskan pernyataan- pernyataan dalam bahasa Jawa Banyumasan itu dengan semangat meneriakkan penolakan dan seruan takbir. Aksi damai ini menarik perhatian masyarakat di sepanjang jalan yang dilewati. Sebagian toko yang sedang tutup pun pemiliknya ada yang sengaja membuka jendela dan pintu untuk melihat aksi tersebut. Beberapa orang memberi apresiasi dengan mengacungkan jempol tanda setuju dengan sikap HTI. Seorang tukang becak yang sedang mangkal di sisi Jl. RE Martadinata bahkan memberikan acungan dua jempol kepada peserta aksi
Sesampai di alun-alun peserta menggelar aksi teatrikal yang melukiskan penderitaan rakyat akibat kenaikan harga BBM. Masyarakat yang sedang ramai berkumpul di alun-alun pun tersedot perhatiannya melihat aksi ini. Seluruh rangkaian aksi diakhiri setelah dibacakan Pernyataan Hizbut Tahrir Indonesia menolak kenaikan harga BBM oleh ust. Langgeng Basuki.(HTI Cilacap)