‘Wali Kota Bekasi Abaikan Pembatasan Jilbab’

BEKASI — Larangan penggunaan lengan panjang bagi karyawati berjilbab di RS Mitra Keluarga Bekasi (RSMKB) diabaikan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohammad. Mochtar menilai Surat Keputusan Nomor: 012A/SK/Div RSMK/XII-2008 yang melarang seluruh karyawati dan dokter wanita Muslim berjilbab menggunakan seragam dinas bertangan panjang bukan masalah serius.

Wali Kota mengatakan aturan penggunaan lengan pendek bagi karyawati berjilbab sebagai hal yang tak perlu diributkan. “Biarkan saja, yang penting kan jilbabnya,” katanya, Jumat (23/1). Anehnya, meski bukan ahli di bidang medis, Mochtar menyatakan, perawat yang mengenakan lengan panjang khawatir terkena darah pasien.

Mochtar menegaskan SK yang dikeluarkan RSMKB itu sebagai hal yang wajar. Padahal, Guru Besar Farmasi ITB yang juga menjabat ketua bidang Ilmu Farmakologi dan Toksikologi ITB, Prof Elin Yulinah Iskandar menyatakan, pakaian perawat Muslimah dengan lengan panjang tak identik dengan infeksi nosokomial.

Sikap Wali Kota yang tak berpihak kepada Muslimah berjilbab itu mengundang reaksi keras dari Ketua Forum Masyarakat Peduli Perempuan (FMPP) Kota Bekasi, Sri Widianti. Pihaknya mempertanyakan surat perjanjian yang ditandatangani Mochtar November silam. Dalam surat itu, Mochtar dengan jelas berjanji untuk memberikan surat edaran sebagai rekomendasi untuk merevisi setiap kebijakan di perusahaan manapun yang menjurus pada pelanggaran HAM.

Sri juga mempertanyakan janji Wali Kota yang akan mencabut izin perusahaan jika memberlakukan peraturan yang melanggar aturan Dinas Tenaga Kerja serta pihak-pihak terkait. Disnaker Kota Bekasi sebenarnya sudah mengeluarkan surat anjuran yang harus ditaati RSMKB. Salah satunya rumah sakit itu harus mengizinkan karyawannya bekerja dengan jilbab dan manset.

Ketua Komisi D DPRD Kota Bekasi, Heri Koswara, mengatakan telah melayangkan surat panggilan kepada RSMKB. Manajemen RSMKB akan dipanggil pada Kamis (29/1) mendatang. “Dewan, Disnaker dan RSMKB saja yang akan hadir dalam pertemuan ini,” tegasnya. Pihaknya berharap polemik ini bisa cepat diselesaikan.

Manajer HRD RSMKB, E Setyodewi, mengaku belum menerima surat pemanggilan tersebut. Ia masih puasa bicara. (Republika, Sabtu, 24 Januari 2009)

10 comments

  1. Fotonya itu lho …. :D

  2. Hanya Khalifah yang akan menghancurkan penguasa2 seperti ini..

  3. Waduhh kesal ada walikota muslim tak paham jilbab, hmmmm……

  4. Iskandardinata

    Itulah Penguasa yang ada di bawah naungan Demokrasi alias Democrazy, betapa bodohnya dia dalam memahami permasalahan masyarakatnya. Hanya Khalifah yang agung yang selalu menjaga kehormatan wanita dan mampu memecahkan permasalah yang dihadapi oleh rakyatnya. Oleh karena itu, da’wah menegakkan Syariah dan Khilafah Islamiyyah merupakan kewajiban paling agung bagi setiap Muslim. Allahu Akbar … !!!

  5. ALLOHU….AKBAR JIHAD…ALLOHU AKBAR JIHAD

  6. Demikianlah pemimpin sekuler dalam bersikap, kalian telah salah dalam memilih seorang pemimpin maka kalian tidak wajib taat pada ulil amri yang menyimpang dari jalan Allah dan RosulNya.

  7. Dari segi pendangan kasat mata aja nihh..
    pake jilbab trus bajunya lengan pendek keliatan aneh kan?!,.
    rasanya gimanaaa gitu.,.. anehlah..,..!!
    Tuh baru pake mata.. lom yang laen…. :D
    emang aneh ajah tuh Rumah Sakit..
    Aneh lagi tuh si Walikota… :D

    btw buat asbag…,.,
    hehehe.. fotonya itu loh… kekekee,.,
    iyah yah broo.. adem jadinya hati nih liatnya :P

  8. Hizb wathani

    Itulah urgensi pemilihan pemimpin yg AMANAH,dan TAAT pad Allah SWT.

  9. begitu dech watak asli musuh2 islam

  10. sayyidah sabrina

    Pake jilbab lengan pendek? kumaha atuh?? Anak TK aja tau, aurat wanita mah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*