Sejumlah Negara Bantu Pendirian Institut Perdamaian dan Demokrasi

Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda mengatakan sejumlah negara mendukung pendirian Institut Perdamaian dan Demokrasi lewat program dan dana.

“Banyak negara yang datang menawarkan bantuan. Jadi kami sebetulnya sudah memperoleh lebih dari yang ditawarkan Australia, seperti dari Norwegia dan Belanda,” kata Hassan usai rapat Badan Pelaksana Bali Demokrasi Forum (BDF) yang dimpimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden Tampak Siring Gianyar Bali, Sabtu.

Menurut Hassan, selain Australia yang siap memberikan 3 juta dolar Australia, negara-negara seperti Norwegia, Belanda dan beberapa negara Asia dalam waktu dekat akan menindaklanjuti komitmennya.

“Dalam waktu dekat akan kita tindaklanjuti untuk digunakan sebagai modal dasar lembaga ini. Selain itu ada juga dana-dana yang ditawarkan untuk membantu program sehingga kita optimis mendapat dana, selain dari dana yang kita usahakan sendiri,” papar Menlu.

Menlu menjelaskan, dari dalam negeri dana akan diperoleh dari APBN melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan anggaran Departemen Pendidikan Nasional untuk Univertas Udayana (Unud).

“Belum ada rincian berapa untuk anggaran sarana fisik dan berapa untuk kegiatan tahunan,” katanya seraya menyatakan Unud telah menyediakan 5 hektar lahan dan bangunan yang terletak di Jimbaran.

“Sekretariat sudah berjalan dengan tempat di rektorat Unud. Pada bulan Maret kegiatan akan mulai berjalan dengan empat materi kuliah,” katanya.

Pada rapat itu beberapa pejabat tinggi negara hadir seperti Menteri Keuangan/pelaksana tugas Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.

Rapat itu adalah kelanjutan dari peresmian “Institute for Peace and Democracy” di Universitas Udayana Bali oleh Presiden Yudhoyono 10 Desember 2008.

Lembaga perdamaian pertama Asia ini akan dibangun dan dibuka di kampus Bukit Jimbaran yang berjarak sekitar enam kilometer dari Nusa Dua.

Unud ditunjuk Deplu untuk memelopori pembangunan lembaga pembelajaran demokrasi bernama Institute for Peace and Democracy untuk penelitian perkembangan politik Indonesia hingga luar negeri dan wacana-wacana baru serta tukar pengalaman antarnegara yang bermanfaat bagi mahasiswa maupun umum. (Antara News, 24/01/09).

Kaum Muslim sudah seharusnya memahami, lemahnya kekuatan umat Islam ini salah satunya adalah dipaksakannya ide Barat oleh para penjajah yang bertentangan dengan Islam, seperti demokrasi. Sudah sejak dulu, Penjajah Barat menancapkan ide-ide busuknya tersebut ke tengah-tengah benak kaum Muslim sehingga menjauhkan umat dengan Islam.

Untuk mempertahankan dominasinya di negeri-negeri Islam, para penjajah Barat terus melakukan berbagai upaya sehingga umat tak berdaya. Dana yang besar mereka gulirkan untuk menancapkan ide busuk itu ke benak umat. Anehnya, sebagian dari umat itu menerima bulat-bulat ide yang telah melemahkan mereka sendiri tersebut. Selama kaum Muslim mencengkram ide demokrasi, maka selama itu pula kaum Muslim akan senantiasa berada dalam cengkraman hegemoni para penjajah. Tidakkah kaum Muslim berkeinginan untuk kembali kepada Islam saja, yang dengannya mereka akan kembali hidup dalam kemuliaan?

7 comments

  1. Inilah “Smart Power” yang dikatakan Obama dan Hillary. jadi Waspadalah wahai umat. Perhatikan dan cermati setiap program-program yg ditawarkan Barat pada dunia Islam, dan bersiap-siaplah untuk membongkarnya.

  2. yang pasti, mau itu smart power atawa stupid power atau apapun yang kaum kafir anggap sebagai power, pasti akan dipakai tuk menghancurkan ummat Islam dan agama Allah ini. yang sangat kurang ajar adalah ketika mereka memperalat agama Islam sebagai justifikasi setting mereka, dengan cara memperkosa ayat ayat dan hadits hadits serta dimunculkannya para `ulama salathin waraatsatusy-syayaathiin yang akhirnya dipaksakan tuk jadi rujukan ummat Islam.
    tapi bagaimanapun usaha mereka, pasti akan menemui kegagalan. jadi, bangkitlah para pejuang Islam, bangkitlah para `ulamaa waraatsatul anbiyaa, kita hadapi kaum kuffar wa `umalaaihim, kita habisi mereka, kita bongkar dan cerabut ide-ide kufur yang coba mereka tanamkan di benak ummat Islam !!!!! Hasbunallaah wa ni`mal wakiil, ni`mal maulaa wa ni`man nashiir, laa haula wa laa quwwata illa billaahil-`aliyyil-`azhiim

  3. whatever happens.

    we believe that Alloh Azza wa Jalla will give victory to Islam.

    someday the truth will be revealed.

    someday muslims and non-muslims could live side by side under the leadership of beauty and peaceful islam civilization.

    rabbi/bible experts know this. as they do know that Islam’s the last and legitimate faith. as they do know that they are too arrogant to admit it.

  4. orang kafir tidak pernah ridho sebelum umat islam mengikuti apa yang di bawa oleh mereka..ngapain pake sistem demokrasi..yang nyata2 telah membuat kerusakan bagi umat..yang bathil pasti akan hancur,,an akan muncul yang sahih..yang akan memimpin dunia..sekalipun mereka berusaha untuk meyodorkan ide demokrasi suatu saat juga akan runtuh..toh ga akan diinginkan lagi oleh umat..demokrasi telah banyak menyiksakan rakyat..saat kita mencari sistem yang bisa membuat kita sejahtera..islam lah satu-satunya sistem yang sahih yang akan membuat kita sejahtera..semoga islam dengan kekhilafahannya cepat di tegakkan oleh Allah..Aminnn..Allhuakbar..!!!

  5. wahai pemuda sudah saat qt tdk hanya sekedar diam.mari qt berbuat mari qt bertindak mari qt sambut,ambil peran demi tegaknya idiologi islam.dan katakan tak ada tempat untuk idiologi kufur in my country.mari qt berjibaku tegakkan khilafah.

  6. barat akan terus berupaya agar senjata yang digunakan untuk melemahkan kekuatan islam tetap bercokol salah satunya yaitu dengan mendirikan institut busuk tersebut.wahai kaum muslim sadarlah…demokrasi adalah ide kufur yang harus kita bunag ditong sampah.

  7. Abdurrohim Wahid

    Demokrasi memang harus mati, dan memang harus dimusnahkan. Dan akan Musnah.

    Kedaulatan memang milik rakyat, tetapi masalah pembuatan hukum, yang mempunyai otoritas membuat hukum adalah Allah Swt.

    Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasalah kita semua merdeka, bukan karena pahlawan atau siapapun.
    Banyak yang dipahlawankan tapi tidak pernah berjuang untuk membebaskan penjajahan, malah sebagian dipahlawankan untuk kepentingan mafia Berkeley, CSIS, orde lama, orde baru, dan berbagai bentuk kebodohan lainnya, Coba perhatikan…. dengan seksama. Bagaimana mungkin aturan manusia bisa benar, kalau yang Maha Benar saja hanya dijadikan sumber referensi di lomba-lomba puisi di mimbar-mimbar, di forum-forum.

    Aneh….sebagian dari bangsa ini menerima bulat-bulat demokrasi yang telah menyengsarakan mereka selama berpuluh tahun. Selama bangsa ini larut dalam demokrasi maka selama itu pula kita akan senantiasa berada dalam cengkraman hegemoni para penjajah. Tidakkah bangsa ini berkeinginan untuk hidup damai dan sejahtera yang dengannya mereka akan kembali hidup dalam kemuliaan?

    Kelihatannya tidak, hanya perebutan kue-kue barat saja.

    Ada secercah harapan untuk kembali menjadikan Allah Swt sebagai satu-satunya sumber hukum, tapi selalu dihalang-halangi oleh media masa termasuk SCTV, yang hanya mengejar uang. Kapitalisme menjadi ideologi semua sektor, Allah Swt hanya mereka ingat lima kali sehari itupun kadang lupa. Atau sebagian kita berburuk sangka kalau hukum Allah Swt dipakai bagaimana dengan non-muslim? Seolah mereka buta sejarah bagaimana telah berabad-abad hukum Allah Swt telah membuktikan bahwa ketika dipakai, dia akan menjadi rahmat bagi semesta alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*