Statistik menunjukkan jumlah yang mengkhawatirkan dari anak-anak Inggris yang dibawa ke rumah sakit karena menyakiti diri sendiri.
Laporan resmi mengatakan bahwa lebih dari 40 anak seminggu dirawat di rumah sakit. Tahun lalu sejumlah 15.000 anak di bawah umur tercatat diterima oleh pusat-pusat medis karena sengaja menyakiti diri.
Angka-angka ini menunjukkan kenaikan 30 persen yang dramatis dalam dekade terakhir, dimana meracuni diri sendiri tercatat sebagai penyebab utama.
North East disebutkan sebagai wilayah dengan jumlah tertinggi anak-anak yang melakukan tindakan yang menyakiti diri ini.
Sebuah komite parlemen Inggris telah menemukan bahwa video game kekerasan dan gambar-gambar tidak senonoh dari online dan ponsel adalah akar penyebab utama dari masalah ini.
Panitia juga menyalahkan situs-situs yang menyuruh menyakiti diri sendiri. Sebagian ahli percaya bahwa situs-situs itu memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berhubungan dengan orang lain dalam situasi yang sama-sama menyedihkan.
Namun, menurut William Spring, seorang komentator politik yang berbasis di London, masalahnya jauh lebih dalam, dengan berakar yang harus dicari dalam sistem pendidikan Inggris.
“Tidak ada ajaran atau ideologi atau tidak ada filsafat yang disediakan oleh negara Inggris bagi anak-anak atau orang lain”, Spring mengatakan kepada Press TV.
Dia menggambarkan sistem pendidikan Inggris sebagai salah satu sistim yang membuat “kekacauan mutlak yang luar biasa.” Menurut Spring, anak-anak yang terbiasa dalam sistem itu, “akan tumbuh dewasa menjadi orang yang benar-benar nakal.”
Spring berpendapat bahwa masalah ini kembali kepada prinsip-prinsip dasar “benar dan salah yang harus diajarkan kepada anak-anak.” “Kamu harus memberi mereka pesan yang jelas atas hal yang benar dan salah dan tapi mereka tidak melakukan itu di Inggris”, katanya dalam wawancara dengan Press TV. (Press TV, 30/11/2014)