Di Manhattan, New York, ratusan orang berdemonstrasi di distrik perbelanjaan Fifth Avenue hari Jumat (5/12) malam, untuk hari ketiga berturut-turut.
Untuk malam ketiga berturut-turut Jumat (5/12), ribuan demonstran turun ke jalan-jalan di sejumlah kota Amerika sebagai protes terhadap pembunuhan sejumlah orang kulit hitam oleh polisi kulit putih baru-baru ini.
Ratusan orang berdemonstrasi di distrik perbelanjaan Fifth Avenue di kota New York. Mereka memasuki sebuah toko komputer Apple dan mall Macy’s yang terkenal dengan membawa poster-poster bertuliskan “Nyawa Orang Kulit Hitam Berharga.”
Demonstran juga melakukan aksi berbaring di jalan dekat gedung Kongres Amerika di Washington DC sebelum bergerak ke pusat kota.
Mahasiswa di Denver meninggalkan ruang kelas, sementara demonstran memblokir sebuah jalan utama yang menghubungkan kota Miami dengan Pantai Miami di Florida. Demonstrasi juga berlangsung di Chicago, Boston dan New Orleans.
Awal minggu ini, juri di New York memutuskan untuk tidak mendakwa polisi kulit putih Daniel Pantaleo yang diduga mencekik hingga tewas Eric Garner, tersangka pelaku kejahatan yang saat itu tidak bersenjata. Dalam sebuah video, Garner terdengar mengatakan “saya tidak bisa bernafas” ketika tercekik.
Jutaan orang Amerika dari berbagai ras juga marah bulan lalu setelah juri di Ferguson, Missouri, menolak mendakwa polisi kulit putih Darren Wilson yang menembak mati Michael Brown, remaja kulit hitam yang saat itu juga tidak bersenjata.
Di Cleveland, Ohio, seorang polisi kulit putih menembak mati anak kulit hitam berusia 12 tahun di sebuah taman umum karena anak itu bermain-main dengan senjata mainan.
Presiden Barack Obama berjanji mencari solusi terhadap apa yang disebutnya “rasa tidak percaya yang kian memburuk” antara polisi dan kaum minoritas.
Utusan PBB urusan kaum minoritas Rita Izsak menghimbau dilakukan kajian terhadap kepolisian di Amerika. Ia mengatakan keputusan dua kelompok juri tadi “memicu kekhawatiran yang pantas bahwa ada impunitas jika korban dari penggunaan kekerasan secara berlebihan adalah orang kulit hitam atau kaum minoritas lainnya.” (voaindonesia.com, 6/12/2014)