Hari Moekti: Tak Cukup Hanya Tobat, Tapi Juga Harus Jadi Pengemban Dakwah

Hari MoektiHTI Press, Bekasi. Tak cukup hanya bertobat dari maksiat, tapi menjadi pengemban dakwah itulah yang bisa menjadikan seorang muslim mulia dan bahagia. Demikian ujar da’i mantan artis Ustadz Khoir Hari Moekti dalam Tabligh Akbar yang digelar HTI Bekasi Raya, Ahad (7/12).

Acara yang bertempat di Mesjid Rahmansyah Kalimalang ini, dimulai pukul 9.00 dan dihadiri ratusan jamaah baik dari massa HTI maupun masyarakat sekitar.

Tabligh Akbar menghadirkan dua tokoh pembicara yaitu Ustadz Khoir Hari Moekti (mantan artis) dan Ustadz Abu Zafiroh (pengasuh ponpes Mus’ab bin Umair, karawang).

Ustadz Abu Zafiroh banyak bercerita tentang kebobrokan demokrasi dan sistem yang ada saat ini. Selama penyampaian juga beliau banyak menceritakan tantangan dakwah saat ini. Sudah saatnya sekarang sistem ini dirubah, bukan lagi kepada sistem yang lain melainkan dengan syariah dan khilafah, bahkan Indonesia pun memiliki potensi besar untuk jadi Khilafah, ‘tutur Ustadz yang juga syabab HTI ini’.

Kemudian acara tabligh akbar berlanjut kepada kisah inspiratif dari seorang mantan artis (Ustadz Khoir Hari Moekti), darinya banyak pengalaman yang diceritakan sejak dirinya masih dalam kehidupan yang bergelimang dengan kondisi jahiliyah, hingga beliau mengenal lebih dekat Islam.

Beliau juga memberikan motivasi kepada jamaah yang hadir, bahwa dakwah itu butuh pengorbanan dan keikhlasan. Bahkan harus meninggalkan keadaan yang bisa menjauhkan dari Islam, sebagaimana yang beliau pernah alami.

Ustadz yang giat memperjuangkan Syariah dan Khilafah bersama HTI ini mengatakan, tak cukup hanya bertobat dari maksiat, tapi menjadi pengemban dakwah itulah yang bisa menjadikan seorang muslim mulia dan bahagia. Terakhir beliau juga mengajak jamaah untuk tetap bersama-sama memperjuangkan syariah dan khilafah. Acara tabligh akbar ditutup dengan doa dan berkhir tepat pukul 11.30.[]MI HTI Bekasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*